Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta, petani

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Perjalanan Suci Armuzna, Momen untuk Introspeksi Diri dan Pengampunan

5 Juni 2025   21:40 Diperbarui: 6 Juni 2025   10:22 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum tengah malam jemaah harus tiba di Muzdalifah dan langsung melaksanakan salat jama Magrib dan Isya. Dengan beratap langit, beralaskan bumi jemaah bisa tidur atau memperbanyak zikir hingga waktu subuh tiba.

Oleh karena kloter 15 dijadwalkan berangkat terakhir dan keterlambatan bus, jemaah melaksanakan salat jama taqdim Mahrib dan Isya di tenda Arafah.

Ada dua skema yang dipakai jemaah haji saat itu untuk mabit di Muzdalifah. Skema normal, jemaah haji turun dari bus dan bermalam di Muzdalifah hingga selesai melaksanakan salat subuh.

Skema kedua yakni Murur. Skema ini diperuntukkan bagi lansia, jemaah sakit, jemaah difabel, pendamping. Jemaah haji Murur ini tidak turun dari bus saat tiba di Muzdalifah. Setelah berhenti dan berdoa langsung menuju Mina. Kami tiba di tenda Mina saat waktu salat Subuh.

Lempar Jumrah
Rangakaian ibadah haji selanjutnya setelah mabit di Muzdalifah adalah mabit di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah.

Lempar jumrah dilaksanakan pada 10 Zulhijah. Kami melaksanakan lempar jumrah Aqabah setelah salat Asar sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 

Oleh karena nafar awal, lempar jumrah selanjutnya dilaksanakan pada 2 hari tasyik. Tanggal 11 dan 12 Zulhijah. Pada tanggal tersebut kami lempar Jumrah Ula, Jumrah Wusta dan Jumrah Aqoba, masing-masing 7 kerikil. Untuk nafar awal dibutuhkan 49 kerikil.

Sementara untuk nafar thani, setelah  melempar jumrah Aqoba, 10 Zulhijah, melempar jumrah berikutnya pada 3 hari tasyik, yakni 11, 12 dan 13 Zulhijah. 

Pada tanggal 12 Zulhijah setelah menyelesaikan lempar jumrah terakhir, kami meninggalkan Mina menuju hotel. Sebelum magrib sudah tiba di hotel Mekah.

Rangkaian ibadah haji belum selesai. Masih ada Thawaf Ifadah dan Sai di Masjidil Haram dan Tahalul Tsaani/kedua. 

Untuk melaksanakan rukun dan wajib haji tersebut kami menunggu bus salawat beroperasi tanggal 14 Zulhijah. Selama masa menunggu jemaah istirahat dan memulihkan stamina.

Perjalanan ibadah haji ini memerlukan fisik yang kuat, untuk itu jemaah harus menjaga makanan yang dikonsumsi, banyak minum dan minum vitamin, oralit untuk menghindari dehidrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun