Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Upaya Mengurangi Kecelakaan pada Remaja

5 November 2022   11:25 Diperbarui: 9 November 2022   06:51 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara agar remaja cerdas dalam berkendara. Foto kompas.com

Dalam satu malam saya mendapat  berita 3 kecelakaan lalu lintas yang dialami remaja SMA melalui anak bungsu.

Satu di antaranya yang mengalami kecelakaan siswa SMA di mana anak saya sekolah. Satu lainnya anak SMK meninggal di tempat dan beritanya ada di media online.  Satu lagi teman anak saya ketika SMP.

Bukan ketiga pelajar itu saja yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Sebelumnya banyak diberitakan kecelakaan yang dialami anak di bawah umur.

Dari berbagai peristiwa kecelakaan, sebagian dari mereka masih berusia 16 tahun dan belum memiliki SIM. Mereka pun bukan pertama kalinya mengendarai sepeda motor. Pada umumnya sudah mahir sejak SMP, mungkin juga sejak SD.

Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan lalu lintas pada umumnya bisa terjadi pada siapa saja, baik remaja atau orang dewasa. Ini karena aturan berkendara dan izin mengemudi di Indonesia belum sempurna, masih banyak praktek SIM nembak.

Pengendara pun masih banyak di bawah umur, juga emak yang baru bisa berkendara. Kedua golongan ini belum mahir berkendara, terpaksa harus mengantar anak sekolah. Di jalan pun mereka tidak cerdas menggunakan jalan, seringkali semaunya, seperti jalane dewek.

Berkendara, sejatinya harus sudah memiliki SIM yang diperoleh setelah berusia 17 tahun. Ketetapan ini tidak serta merta diberlakukan, ada alasan penting yang berkaitan dengan perkembangan otak manusia.

Mengutip dari liputan6, sebuah riset yang diungkapkan oleh Elizabeth Sowell, neuropsikolog asal University of California, Los Angeles. Tahun 2003 lalu melalui jurnal Nature Neuroscience, Sowell mengatakan bahwa bagian otak remaja belum berkembang dengan sempurna.

Otak yang telah sempurna dapat mengatur perencanaan, pengorganisasian dan antisipasi. Ketiganya ini sangat penting saat berkendara.

Pada anak remaja, karena otaknya belum berkembang secara sempurna. Ketika berkendara tidak bisa mengatur perencanaan, mereka tidak dapat mengatur perencanaan saat berkendara. Ketika berkendara dengan kecepatan tinggi, antisipasi terhadap ancaman pun tidak ada.

Ilustrasi pengendara di bawah umur. Foto by kompas.com
Ilustrasi pengendara di bawah umur. Foto by kompas.com

Strategi Mengurangi Kecelakaan pada Remaja

Dalam berkendara sepertinya anak lebih mahir dari orang tua, tetapi mereka penyumbang pelanggaran paling besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun