Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Alasan Air Hujan Tidak Boleh Diminum

28 September 2022   06:09 Diperbarui: 1 Oktober 2022   03:51 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Air hujan turun dari genting, amankah untuk dikonsumsi? Foto by kompas

Saran di atas tidak untuk semua daerah, karena pada daerah tertentu mungkin air hujan bisa dikonsumsi setelah melalui berbagai proses. Namun, tetap ada risiko.

Risiko minum air hujan setiap daerah berbeda tergantung dari kondisi lokasi, durasi turun hujan, cara menampung dan proses memasak. Misalnya di Pontianak tadi. Air hujan di kota tersebut tidak bagus karena kondisi udara tercemar.

Kondisi udara suatu daerah tercemar akibat dari meningkatnya populasi penduduk, peningkatan kendaraan bermotor dan pertumbuhan industri. 

Kondisi ini bukan saja terjadi di Pontianak Kalimantan, Jakarta, Surabaya dan daerah lain pun mengalami hal yang sama. 

Misalnya Kota Yogya, berdasarkan hasil penelitian mahasiswa dan dosen prodi Biologi Universitas Ahmad Dahlan, menemukan pencemaran mikroplastik pada air hujan. Paling banyak mikroplastik adalah wilayah Tugu, Yogyakarta.

Untuk itu kita perlu mempertimbangkan menampung air hujan untuk kepentingan makan dan minum. 

Hal ini karena air hujan yang turun di area tercemar akan tercampur dengan kotoran dan logam berat lainnya. Jika pun  ada jaminan layak konsumsi, kita harus perhatikan rasa dan risiko.

Risiko Air Hujan Dikonsumsi


Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa air yang terkontaminasi dapat menyebarkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, hingga demam tifoid.

Air hujan yang tercemar membawa bakteri, virus, parasite dan mengandung berbagai jenis mikroba, seperti E.coli, Giardia, Campylobacter, Salmonella, dan Shigella.

Pun beberapa penelitian telah mengaitkan paparan Pb pada air hujan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker, nefrotoksisitas, dan penyakit kardiovaskular pada manusia. 

Pada anak-anak pun paparan Pb pada air hujan yang tercemar bisa menyebabkan anemia, gangguan mental dan hiperaktivitas. Sementara pada bayi timbal (Pb) dapat menyebabkan berat badan rendah.

Timbal (Pb) merupakan logam berat beracun yang terdapat di lingkungan yang sangat berbahaya dan tidak dapat diuraikan. , 

Setelah mengetahui risiko, selama ada air minum kemasan yang aman untuk dikonsumsi, kenapa harus konsumsi air hujan. Jika perlu menampung air hujan, sebaiknya gunakan untuk menyiram tanaman, membersihkan lamar mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun