Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kerja Sama Guru dan Orangtua Demi Pulihkan Pendidikan

25 November 2021   16:37 Diperbarui: 25 November 2021   21:39 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diana Indrawati guru kelas III SDN 174/V Intan Jaya, Muara Papalik, Tanjab Barat. Sekolahnya berada di pedesaan transmigrasi yang penduduknya mengandalkan hasil perkebunan (DOK. PRIBADI/DIANA INDRAWATI)

Pada masa itu, komputer sesuatu yang langka, tidak semua orang bisa mengoperasikannya. Bahasa yang tertera dalam layar pun dengan bahasa Inggris.

Pagi hari hingga siang saya sebagai pegawai tidak tetap, sore hari membantu mengajar komputer untuk siswa kelas dua dan tiga di SMA.

Dari perjalanan itu, ada seorang dosen menawarkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi swasta tempatnya bekerja. 

Penawaran baik tentu tidak boleh ditolak, tetapi dalam waktu selang beberapa hari, ada penawaran lain, yakni menikah.

Saya berpikir, mungkin setelah menikah bisa melanjutkan penawaran beasiswa. Namun, sayang sekali, saya harus pindah ke luar Jawa Barat. 

Suami pun tidak mengizinkan saya sekolah. Akhirnya menjadi ibu rumah tangga yang duduk manis, kerja manis, momong anak manis, tersenyum manis menerima uang bulanan.

Ilustrasi orangtua mengajari anak-anak | Foto: Dani via kompas.com
Ilustrasi orangtua mengajari anak-anak | Foto: Dani via kompas.com

Apakah Cita-cita menjadi pendidik berhenti?

Tentu tidak, orangtua adalah pendidik utama dalam keluarga. Gelar guru mungkin tidak disandang, tetapi tugas guru harus dimulai. 

Tidak bermaksud mengesampingkan peran seorang guru. Akan tetapi, saya yakin semua setuju, antara orangtua dan guru di sekolah harus ada kerja sama yang kompak. 

Kerja sama orangtua dan guru harus lebih ditingkatkan, terlebih sekarang ini setelah pendidikan terkena dampak akibat pandemi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun