Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Rahasia Membangun Fondasi Happy Family

14 Mei 2021   16:04 Diperbarui: 14 Mei 2021   16:13 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto keluarga/dokumen pribadi di rumah

Bahagia itu ada di dalam jiwa, dan inilah yang nyata. Jika kita ingin bahagia, tidak usah basa-basi, mari kita action dengan nyata. Tidak perlu mencari kebahagian di media karena kita akan mendapatkan citra belaka. Mencarilah kebahagian di dasar jiwa, maka yang akan kita dapatkan nyata.

Bahagia dan Mengira Bahagia

Ada kisah, Budi dan Ani berumah tangga sudah 10 tahun. Kehidupannya baik-baik saja. Mereka tidak pernah bertengkar hebat. Sesekali saja berbeda pendapat. Budi seorang suami yang pekerja keras dan jujur. Gajinya pun besar hingga kebutuhan keluarga terpenuhi. Sehari-hari Ani sibuk dengan urusan rumah dan anak-anak. Ani tampak bahagia dengan kegiatannya sebagai ibu rumah tangga. Namun, di balik itu semua, Ani sebetulnya menderita. Ani tidak pernah bercerita tentang kejenuhannya di dalam rumah. Ani pun tidak pernah bercerita tentang kerinduan pada keluarganya. Ani tahu Budi sangat sibuk, sehingga tidak mungkin mengantarkannya menjenguk kedua orang tua. Budi mengira Ani bahagia menjalani hidup berumah tangga bersamanya.

Kisah kedua saya ambil dari buku Happy Family. Bagus tidak pernah tahu bahwa selama ini Ayu, sang istri, tidak pernah merasakan kebahagian dalam hubungan seksual. Lima tahun menikah dan memiliki anak, tetapi sungguh Ayu tidak mengerti kenikmatan dalam hubungan suami istri. Melayani suami adalah kewajiban istri, meski Ayu tidak pernah merasakannya. Namun, Bagus tidak tahu apa yang dirasakan Ayu, Bagus mengira Ayu baik-baik saja, Ayu bahagia hidup dengannya.

Robert Sterberg, mengatakan, Cinta memiliki tiga komponen, yakni passion (hasrat gairah), intimacy (keintiman, kelekatan) dan commitment (komitmen). Apa yang terjadi pada keluarga Budi dan Bagus adalah gambaran cinta yang tidak lengkap. Pasangan mereka menjalani rumah tangga hanya berdasarkan komitmen. Mereka hanya ingin menjadi istri salihah, membahagiakan suami tanpa memikirkan kebahagiannya.

Menurut Sternberg, cinta yang dialami Ayu dan Ani adalah  empty love, alias cinta kosong. "Agar rumah tangga mereka tidak termasuk cinta kosong, mereka harus menghadirkan tiga komponen tadi. Pasangan harus bersama-sama mewujudkan kelekatan, komitmen, hasrat."  

Saya Ingin Bahagia, Maka Tidak Bahagia

Ingin bahagia, itu obsesi sejak kecil. Ketika sekolah bercita-cita lulus dan bahagia mendapatkan pekerjaan. Ketika sudah bekerja, saya ingin bahagia jika menikah, ketika menikah, saya ingin bahagia jika memiliki anak. Dan seterusnya. Saya yakin Anda tidak jauh berbeda dengan saya.

Ketika kuliah, Anda juga membayangkan bahagia jika segera mendapat pekerjaan. Saat menjadi tenaga honorer, Anda membayangkan bahagia jika menjadi Pegawai Negeri Sipil. Kata ingin seolah-olah pada saat itu kita tidak bahagia, tidak pernah merasakan bahagia.

Kata ingin menjadi sekat dalam mencapai kebahagian, "Coba hilangkan kata ingin!" kata Pak Cah dalam bukunya. "Kata ingin adalah ekspekatsi yang tidak terukur. Banyak manusia menetapkan ekspektasi berlebih dalam membangun kebahagian. Mereka terus mencari, mereka terus berharap tanpa henti. Maka bahagia tak pernah mereka temukan. Yang ada hanya ingin bahagia, dan ingin bahagia.

Lantas, di mana letak kebahagian seseorang? (Bersambung)

Salam hangat,

Sri Rohmatiah

Bahan bacaan ; Cahyadi Takariawan, Happy Family, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun