Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mendapat Perintah Rangkap Tugas? Positive Thinking Saja, Bisa Jadi Ini Alasannya

13 Agustus 2021   13:13 Diperbarui: 23 Agustus 2021   14:03 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rangkap tugas | Sumber: freestock

Kita memiliki kemampuan yang lebih daripada yang lainnya

Sisi baik dari perintah untuk rangkap tugas adalah karena kita dianggap memiliki kemampuan lebih daripada yang lainnya. 

Seperti yang saya singgung sebelumnya, jika atasan mungkin sudah memiliki penilaian sendiri tentang kinerja kita di kantor. 

Ketika kita dipilih untuk merangkap tugas itu artinya kita dianggap memiliki kemampuan lebih daripada yang lainnya. 

Mungkin hal itu tidak diakui secara langsung, namun seorang atasan ketika memilih bawahannya pasti dia sudah memiliki penilaian tersendiri. 

Atasan tersebut pasti sudah yakin dengan kemampuan pekerjaan kita, sehingga dia memilih kita untuk merangkap tugas. Karena atasan yakin kita mampu untuk mengerjakannya. 

Kemampuan yang kita miliki itu mungkin tidak dimiliki oleh yang lainnya. Jadi atasan memilih kita untuk merangkap tugas dari atasan. 

Selain itu juga dengan merangkap tugas kita bisa lebih mengeksplor kemampuan yang kita miliki. 

Dengan mengerjakan dua tugas, kita tentu lebih bisa mengembangkan kemampuan yang kita miliki. Hal itu tentu bisa berdampak baik untuk diri kita sendiri. 

Meskipun terkadang gaji yang diterima sama dengan yang lainnya. Namun lagi-lagi kita harus berpikiran positif dan cobalah untuk berpikir bahwa semua yang kita lakukan itu akan kembali kepada diri kita sendiri. 

Ketika kita banyak melakukan pekerjaan, maka kemampuan kita pun akan berkembang dan meningkat daripada yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun