Aku berlari menerjang menghunuskan pedang tajam.
Menyadarkan setiap insan bahwa dunia tak sedang bersenda gurau.
Badai lebat meluluhlantahkan keangkuhan diri yang merasa hebat.
Membusungkan perut, mengempeskan rongga dada.
Mematahkan sayap-sayap dunia untuk terbang bebas.
Hidungnya diberangus, kaki-kakinya dikekang hingga pupus.
Dua garis tipis kehidupan dan penghidupan.
Bulu kuduk seakan merinding, sentuhan kini hanya menjadi barang yang tabu.
Ibu pertiwi menangisi apa yang terjadi?
Bahkan tak tahu apa yang sedang terjadi.
Segala intrik dipergunakan untuk mengakali diri.