Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kelinci vs Hamster vs Kucing

2 Juli 2022   06:28 Diperbarui: 2 Juli 2022   06:32 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena tetap ingin pelihara hewan, kali ini kami memutuskan membeli hamster. Binatang kecil itu juga tak berbahaya untuk anak anak dan sepertinya tak sulit merawatnya

Setelah mempelajari cara memeliharanya, kami membeli sepasang hamster jenis Campbel beserta kandang dan perlengkapannya. Campbel yang kami beli sudah cukup besar, berumur 3 bulanan. Kata pedagangnya, hamster berumur sekian tak rawan mati. 

Betul saja, hamster memang binantang yang mudah dipelihara. Cukup makan minum, kandang bersih dan ada tempat bermainnya, hamster kami terlihat sehat dan aktif bermain. 

Sepasang mahluk kecil nan lucu itu setiap saat keluar dari lorong mainan dan menjalankan roda putar yang disediakan. Kali ini kami sukses memilih dan memelihara binatang. 

Tiga bulan kemudian, hamster kami sudah beranak. Jumlahnya cukup banyak yaitu 10 ekor. Sesuai yang kami pelajari dari buku bacaan, hamster pejantan harus dipisah agar tak memangsa bayinya sendiri. Kami sediakan ember besar sebagai tempat tinggal si jantan. 

Satu bukan kemudian, anak hamster sudah besar dan bisa dipisah dari induknya. Semua anak hamster hidup dan tumbuh sehat. Kami satukan lagi induk dan pejantan hamster di kandang, sementara anak anaknya dipindah ke ember besar. 

Tak lama kemudian induk hamster hamil lalu melahirkan. Kami pisah lagi dan diperlakukan sama seperti kelahiran pertama. Hamster bertambah banyak sehingga perlu kandang lagi.

Kami memutuskan membeli ember daripada kandang. Harga ember lebih murah tetapi lebih luas dari pada kandang. Bertambah bulan, bertambah banyak pula hamster peliharaan kami. Dalam waktu 6 bulan jumlahnya sudah puluhan ekor. 

Karena terlalu banyak yang harus dipelihara, akhirnya kami memutuskan menukar hamster kami dengan makanan, pasir dan kawul (serpihan kayu yang dipasah) untuk alas kandang. Sebagian hamster itu kami tukar dengan hamster campbel lain dengan warna dan corak berbeda. Alhasil Hamster kami menjadi warna warni bulunya. 

Akhirnya jika hamster beranak dan anaknya sudah cukup besar, kami bawa ke pedagang dan ditukar dengan makanan, pasir, kawul dan hamster lain. Selain menghemat pengeluaran, hal itu juga cara kami membatasi jumlah hamster peliharaan. 

Kami bukan peternak hamster, makanya tidak pernah menjualnya. Jika ada teman yang ingin memelihara, dengan senang hati kami akan memberinya sepasang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun