Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Baru Masuk SMP, Ini "Bekal" yang Saya Sampaikan pada Anak

25 Mei 2022   12:45 Diperbarui: 27 Mei 2022   03:30 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 85, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, saat mengantre swab PCR pada Jumat (21/1/2022) siang.(KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi)

Jika kelak anak saya merasa terganggu dengan bulian, saya minta dia lapor kepada guru atau orangtua. Saya pikir kami sanggup untuk menyelesaikan masalah kecil tetapi bisa membesar ini. 

Saya perlu memberi banyak pengertian untuk pertemanan ini. Saya mewanti-wanti dia untuk berteman biasa saja dengan siapa saja. Namun karena baru saja berteman, tidak perlu banyak informasi tentang dirinya yang diberikan. 

Kelak, makin lama dia akan menemukan dengan siapa dia merasa nyaman sehingga bisa saling terbuka.

Pertemanan awal sangat penting bagi anak SMP. Jika salah bergaul, dia akan terjerumus ke hal hal negatif sehingga akan sulit bagi orangtua memperbaikinya. Anak anak seumuran ini sudah mulai terpengaruh dan tergantung kepada teman temannya. 

Hal pertemanan lain yang saya ingatkan adalah soal asmara. 

Cinta monyet biasanya terjadi saat SMP. Mungkin anak saya belum 'ngeh' dengan apa yang dinamakan cinta, tetapi bagaimana dengan lawan jenisnya? 

Secara fisik  sulung saya terlihat menarik. Ketika SD saja ada temannya yang sudah naksir. Di SMP tentunya ada lebih banyak lagi yang tertarik kepadanya. 

Saya wanti wanti dia untuk bersikap biasa saja.  Bersikap memancing, menggoda atau agresif adalah hal yang perlu dihindari. Jika ada lelaki yang mendekatinya, tak perlu ditanggapi atau dihindari. Tunjukkan dengan kode atau perlakuan bahwa saat ini dia hanya ingin berteman saja. 

4. Guru

Ketika Sekolah Dasar, tak banyak guru yang menjadi pengajar anak anak. Paling paling hanya wali kelas dan guru pelajaran tertentu seperti guru olah raga atau guru agama. Namun di SMP para murid akan menemui banyak guru yang mengajar mata pelajaran tertentu. 

Setiap guru pasti punya karakter dan metode pengajaran tersendiri. Ada yang cocok dengan keinginan seorang murid, tapi ada pula yang tidak sesuai. Di SMP akan muncul yang namanya guru favorit, guru terlucu, guru killer dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun