Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... DOSEN

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Horor

Serial Rumah Sakit Episode 8 : Ruang Autopsi yang Hidup : Ritual Organ yang terkutuk

7 September 2025   11:46 Diperbarui: 7 September 2025   11:47 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti ulat raksasa yang terluka, organ itu menggeliat-geliat di lantai, meninggalkan jejak darah dan cairan tubuh yang lengket. Darah yang mengalir darinya membentuk pola-pola aneh di lantai seperti simbol-simbol kuno yang tidak dikenal.

Bu Yati: (berbisik gemetar, tangan menutup mulutnya yang hampir menjerit)
"Ya Tuhan... ini... ini yang kelima kalinya aku menemukan organ hilang di sini."

Dia menyandarkan tubunnya di dinding, mencoba menenangkan diri. Ingatannya melayang ke empat penemuan sebelumnya.......... :

  1. Jantung yang masih berdetak di wastafel
  2. Paru-paru yang masih mengembang dan mengempis sendiri di lemari arsip.
  3. Hati yang berdenyut-denyut di bawah kursi
  4. Mata yang masih meliriknya dari saluran pembuangan

Tapi walaupun bukan yang pertama kalinya ia melihat organ organ ini. Terasa lebih menyeramkan dan membuat dengkulnya lemas bergetar.

Dari dalam ginjal yang bergerak-gerak itu, terdengar suara desisan halus. Seperti bisikan-bisikan kecil yang memanggil-manggil. Bu Yati mendekat, tidak bisa menahan rasa ingin tahunya yang lebih besar dari rasa takutnya.

Suara dari Ginjal: (berbisik dengan suara parau, seperti banyak orang berbicara bersamaan) "Bawa kami kembali... kami ingin kembali..."

Tiba-tiba, Bu Yati dikagetkan dengan pintu ruang autopsi terbanting dan tertutup sendiri. Lampu-lampu berkedip-kedip lalu padam, menyisakan hanya sinar senter Bu Yati yang goyah karena tangannya yang gemetar.

Dalam kegelapan, ginjal itu mulai berubah bentuk. Darah dan jaringan membentuk sesuatu yang menyerupai tangan kecil yang mencoba meraihnya.

Bu Yati: (berteriak ketakutan) "Jangan! Pergi! ..... Pergi!"

Dia mengambil botol formalin dan menyiramkannya ke organ itu. Suara jeritan melengking memenuhi ruangan dan bukan jeritan itu bukan seperti jeritan manusia biasa, tapi sesuatu yang lebih primal, lebih kuno.

Ketika lampu kembali menyala, ginjal itu sudah menghilang. Yang tersisa hanya jejak darah yang membentuk panah mengarah ke lemari penyimpanan mayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun