universitasaisyiyah yogyakarta Di era digitalisasi yang serba canggih ini, teknologi telah mempermudah berbagai aktivitas manusia, termasuk dalam dakwah. Dakwah secara bahasa berarti "mengajak," khususnya mengajak kepada kebaikan (amar ma'ruf) dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT (nahi mungkar).
Sayangnya, perkembangan teknologi yang cepat seringkali membuat banyak orang, secara tidak sadar, menjadi semakin jauh dari Allah SWT. Hal ini terlihat dalam perubahan karakter, adab, dan perilaku yang semakin mengikuti arus zaman.
Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang menyadari pentingnya dakwah, peran kita menjadi krusial untuk mengajak kembali pada jalan kebenaran sesuai prinsip amar ma'ruf nahi mungkar.
Namun, metode dakwah saat ini tentu berbeda dengan metode yang digunakan di zaman Rasulullah SAW. Dahulu dakwah dilakukan secara langsung dan melalui lisan, sedangkan kini kita dapat memanfaatkan teknologi, salah satunya melalui media sosial. Banyak orang Islam sekarang lebih sering membuka ponsel mereka daripada membaca al-Quran, dan inilah kesempatan bagi media sosial untuk dijadikan sarana berdakwah.
Dakwah melalui media sosial bersifat fleksibel dan dapat dilakukan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita, melalui berbagai bentuk kegiatan sehari-hari. Meskipun begitu, dakwah melalui media sosial memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dari dakwah pada zaman Rasulullah.
Tantangan ini tidak boleh mengurangi semangat kita untuk menyebarkan pesan kebaikan yang menjadi kewajiban dasar umat Islam.
Dakwah melalui media sosial juga berpotensi mengubah persepsi masyarakat tentang Islam dengan menunjukkan sisi kreatif, konsisten, dan menjangkau luas. Oleh karena itu, para pendakwah masa kini diharapkan mampu memanfaatkan media sosial dengan baik, mengingat banyak anak muda yang menghabiskan waktu di platform ini. Anak muda juga diharapkan mampu menjadikan teknologi, khususnya media sosial, sebagai sarana dakwah.
Namun, dalam berdakwah, kita harus tetap menjaga etika komunikasi agar tidak memicu perpecahan di kalangan umat. Menjaga tulisan dan pesan, menghargai perbedaan, dan bijak dalam menyampaikan pesan menjadi langkah penting agar dakwah dapat membawa dampak positif serta meningkatkan persatuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI