Retribusi dan cukai lingkungan, misalnya cukai plastik dan rencana cukai minuman berpemanis.
Meskipun demikian, efektivitas implementasi masih terbatas karena kurangnya data akurat untuk menghitung eksternalitas, lemahnya penegakan hukum, serta tantangan politik dan ekonomi.
Pajak Pigouvian berpotensi menjadi instrumen kebijakan penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Namun, penerapan yang efektif membutuhkan:
Perhitungan nilai eksternalitas yang tepat.
Regulasi yang jelas dan konsisten.
Koordinasi lintas sektor dan dukungan publik.
Transparansi penggunaan dana pajak untuk kegiatan lingkungan.
Ke depan, integrasi pajak Pigouvian dalam sistem pajak nasional dapat membantu Indonesia mengurangi kerusakan lingkungan sekaligus memperkuat penerimaan negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI