Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Batu Pergaulan

21 April 2023   13:12 Diperbarui: 21 April 2023   13:17 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri NurAminah (Amsterdam The Netherlands, Juni 2015)

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, budi pekerti dan berbagai organ yang sangat bermanfaat untuk beraktivitas. Tanpa kita sadari, ternyata terdapat beberapa bagian tubuh yang berpotensi mengeluarkan bau tak sedap, contohnya pada mulut, kaki, ketek, lipatan paha dan lain-lain. Bukan hanya mengurangi rasa percaya diri,  aroma  tak sedap berasal dari seseorang juga mengganggu interaksi dengan orang lain. 

Galina adalah seorang gadis lincah berkulit warna sawo matang, berambut kemerahan terbakar sinar matahari dengan potongan model bob. Galina adalah anak semata wayangnya pak Adrik yang mengajar matematika di sebuah sekolah menengah tidak terkenal. Pagi itu suasana hiruk pikuk di dalam ruang ganti baju murid perempuan. Murid di kelasku barusan selesai berolah raga. Keringat mengucur deras dari berbagai wajah  yang memerah terkena sinar matahari menjelang siang.

"Eh...bau apa ini?"

Miso mengenduskan hidungnya ke segala arah. Wajahnya terlihat menyeringai  jijik.

"Apaan sih," aku mendorong wajah Miso yang mengendus ketekku.

"Aku sedang mencari sumber bau asem ini, May. Gila, baunya nyengat amat, kek bawang putih basi..."

Aku mencubit bibir Miso yang mengaduh kesakitan.

"Awas ya kalau kamu bikin kabar hoaks lagi."

"Sumpah May, nih bau bikin mual. Rasa-rasanya semua isi perutku mau..."

"Sana...sana..." aku kembali mendorong wajah Miso dan segera melipat baju olah ragaku yang basah terkena keringat. Keluar dari ruang ganti aku berpapasan dengan Galina. Saat dia melintas di hadapanku, tiba-tiba aku mencium sesuatu yang baunya tidak dapat kujabarkan. dari kejauhan, kulihat Miso menutup hidungnya sambil menunjuk ke Galina. Aku tidak mengerti dengan isyarat yang diberikan oleh Miso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun