4. Menjauhkan Anak dari Kebahagiaan dan Kepuasan Pribadi
Anak yang selalu dibandingkan dengan orang lain mungkin menjadi terfokus pada pencapaian eksternal dan kehilangan kebahagiaan dalam pencapaian pribadi. Mereka bisa jadi merasa bahwa nilai diri mereka hanya diukur berdasarkan prestasi atau hasil yang tampak oleh orang lain, bukan berdasarkan usaha dan perkembangan diri mereka sendiri.
5. Mengabaikan Keunikan Setiap Anak
Setiap anak memiliki kepribadiannya masing-masing, dengan kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Membandingkan mereka dengan saudara atau teman-temannya bisa membuat orang tua gagal melihat potensi unik anak tersebut. Alih-alih menghargai kemampuan spesifik yang dimiliki anak, orang tua cenderung lebih fokus pada kesuksesan yang bersifat umum, yang belum tentu menjadi minat atau bakat anak.
Bagaimana Sebaiknya Orang Tua Bersikap?
Berfokus pada Proses, Bukan Hasil
Daripada membandingkan anak dengan orang lain, lebih baik orang tua memberi penghargaan pada usaha dan kerja keras anak. Ini tidak hanya akan membantu anak merasa dihargai atas upaya mereka, tetapi juga mengajarkan pentingnya ketekunan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan.
Mengenali Kekuatan dan Kelemahan Anak
Setiap anak unik dan berkembang dengan cara mereka sendiri. Orang tua perlu mengenali kelebihan dan kekurangan anak secara individual, serta memberikan dukungan yang sesuai. Ini membantu anak merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Menghindari Pemberian Label Negatif
Menggunakan kata-kata seperti "Kakak lebih pintar dari kamu" atau "Kenapa kamu tidak seperti temanmu?" bisa sangat merusak. Sebagai gantinya, orang tua bisa menggunakan pendekatan yang lebih positif, seperti mengapresiasi usaha dan hasil yang anak capai, serta mendorong mereka untuk terus belajar.