Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serunya Menjadi Guru Bantu di Sekolah Dasar

11 Juli 2022   14:10 Diperbarui: 11 Juli 2022   14:13 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah lebih dari 25 tahun yang lalu pengalaman itu. Rasanya kangen juga untuk menjadi guru lagi. Teman-teman seangkatan dulu sudah menjabat kepala sekolah saat ini. Sementara aku yang dulu merantau ke jakarta keluar dari jalur sebagai pendidik. 

"Selamat pagi bu" Anak-anak berlarian menyambut aku yang baru saja menyandarkan sepedaku

Berebut mereka bersalaman dan mencium tanganku. Seperti artis rasanya saat itu. 

"Sini bu tasnya aku bawain ke kelas"

Tanpa disuruh mereka dengan sukarela membantuku. Kadang aku baru masuk pintu gerbang saja sudah ada yang membantu memarkirkan sepedaku. 

Aku yang waktu itu masih berusia 17 tahun yang berarti hanya selisih beberapa tahun dari muridku yang kelas 6. Sekolah tempat aku menjadi guru bantu atau guru honorer berada agak jauh dari pusat kota. Banyak anak murid yang masuk dengan usia yang melebihi usia anak SD. Adasalah satu muridku yang umurnya 16 tahun kelas 6 SD. 

"Kamu usinya 16th kok bisa satu kelas sama adikmu sih yang umurnya 12 tahun" Tanyaku menyelidik

"Iya bu, soalnya waktu itu aku malas sekolah. Orang tuaku nggak maksa. Karena aku suka ngamuk kalo dipaksa sekolah. Tapi lama-lama aku malu kalo nggak sekolah. Disamping itu orang tuaku sepertinya lebih sayang adikku yang rajin sekolah dan kalem" Jawab Gatok jujur

Penuh suka cita aku menjalankan tugasku biarpun gajinya hanya cukup untuk setengah bulan saja naik bis ke kampus. Aku mengajar kalo pagi dan sore kuliah. 

Aku menggantikan wali kelas 3 yang sedang cuti melahirkan dan setelahnya aku menjadi guru bidang studi seni budaya dan olah raga. Banyak sukanya daripada dukanya

Kini anak-anak didiku yang dulu sudah menjadi orang yang betguna bagi bangsa, negara dan keluarga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun