Lebih jauh dia juga mengatakan bahwa intoleransi adalah dosa besar dunia pendidikan, karena seringkali masa depan korban terancam karena trauma yang berkepanjangan.Â
Ingat bahwa intoleransi adalah bibit dari tindakan radikal dan terorisme. Kita bisa melihat banyak kasus kaum muda yang berlajar sendiri merakit bom untuk diledakkan di beberapa tempat yang tentu saja menimbulkan trauma.
Solusi sementara yang dilakukan oleh Kemendikbud Ristek adalah mengingatkan kembali nilai-nilai keberagaman dan toleransi.Â
Ini terlihat pada program kampus Merdeka dan program pertukaran pelajar baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini diharapkan bisa mengikis ancaman intoleransi di sekolah dan lebaga Pendidikan lainnya.