Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kearifan Lokal Jadi Pelindung Negara dari Radikalisme

20 Desember 2019   06:40 Diperbarui: 20 Desember 2019   06:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keragaman Budaya - ilmubudaya.com

Salah satu gangguan yang nyata saat ini adalah merebaknya propaganda radikalisme di dunia maya. Radikalisme terbukti telah merusak tatanan kehidupan yang ada. Radikalisme telah melahirkan sejumlah pemberontakan DI/TII ketika itu. Radikalisme juga telah membuat bibit terorisme menguat di tahun 2000 an dan melahirkan sejumlah teror bom ketika itu. Radikalisme juga telah melahirkan banyak kelompok-kelompok radikal yang berafiliasi dengan jaringan terorisme.

Dan di era milenial ini, penyebaran radikalisme tidak hanya secara manual seperti yang dilakukan era dulu. Di era kecanggihan teknologi ini, radikalisme berkembang melalui kecanggihan teknologi. Radikalisme menyusup melalui media sosial, yang secara sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Radikalisme juga telah berkembang dengan kemasan yang bermacam-macam. Salah satunya melalui ujaran kebencian, yang ditujukan berbagai macam kepentingan.

Ketika tahun politik kemarin, kelompok intoleran menggunakan ujaran kebencian ini untuk menjatuhkan elektabilitas pasangan calon. Banyak orang yang ditetapkan menjadi tersangka, karena terbukti melakukan pencemaran nama baik, menyebarkan berita bohong dan melakukan provokasi untuk kepentingan yang tidak baik. Sadar atau tidak, kebiasaan tersebut masih terus ada hingga saat ini. Dampaknya, bibit intoleransi dan terorisme itu masih terus ada. Dan ketika dipoles terus dengan hoaks, dengan provokasi, hasilnya akan melahirkan perpecahan negeri ini.

Untuk itulah, jangan pernah diam dengan radikalisme. Mari terus aktif melawan pesan kebencian ini dengan pesan cinta kasih. Mari kita sebarkan nilai-nilai kearifan lokal, agar bibit radikalisme ini tidak menyebar. Generasi penerus harus mendapatkan informasi yang benar, bukan informasi bohong yang penuh kebencian. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia sejak dulu. Generasi penerus harus terus menjaga, agar kearifan lokal di daerahnya masing-masing bisa tetap terjaga.

Kearifan lokal terbukti bisa menjadi tameng yang kuat dari segala pengaruh buruk. Dengan tetap mengimplementasikan kearifan lokal dalam setiap ucapan dan tindakan, maka karakter kita sebagai masyarakat Indonesia akan  tetap terjaga. Apa itu karakter masyarakat Indonesia? Nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila, merupakan nilai-nilai yang merupakan karakter masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan, selalu bermusyawarah untuk mufakat, dan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai itulah yang melindungi karakter kita sebagai masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itulah yang menangkal bibit radikal yang terus menghantui generasi muda kita. Karena kearifan lokal, antar masyarakat bisa tetap saling silaturahmi, tetap menjaga hubungan yang harmonis dan tetap berdampingan dalam keragaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun