Mohon tunggu...
Lardianto Budhi
Lardianto Budhi Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu Membahagiakan

Guru yang suka menulis,buat film,dan bermain gamelan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masyarakat Sepak Bola Kita

14 April 2018   11:03 Diperbarui: 14 April 2018   11:21 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yang paling mungkin saya lakukan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan adalah menulis. "kabisan" (kemampuan) yang agak saya kuasai hanya seperti ini, dunia gagasan dan kerja-kerja fikiran. Mungkin anda kecewa dengan saya : " ahh..kalau cuma gagasan, setiap orang juga bisa ! Partisipasi itu mbok yang riil dan nyata gitu bukan sebatas ide saja".

Sekali lagi, begitulah yang bisa saya berikan, hal-hal yang sangat mudah dan hampir semua orang bisa melakukannya, yakni : berfikir logis dan bernalar. Itu hal yang teramat mudah memang krn setiap orang yang waras dan tidak sedang dilanda _stres_ atau gangguan kejiwaan lain, pasti bisa melakukannya.

Yang penting tidak boleh saling meremehkan karena Tuhan saja telah mengingatkan kita bahwa tidak ada satupun ciptaan yang sia-sia. Yang terlihat besar tidak lantas paling berguna dan penting,sebaliknya yang tampak tak berguna siapa tahu justru itulah _bundelan_ kehidupan kita.

Jangan sampai ketidaktahuan kita membuat kita bersikap mengabaikan apa yang kita tidak punya pengetahuan tentang hal itu. Itulah pentingnya belajar, dari lahir sampai liang lahat. Hidup adalah nyinau (mempelajari) gerak-gerik alam, nyinau lingkungan, nyinau diri sendiri, nyinau apa saja agar jiwa makin matang.

Mengenai partisipasi dalam masyarakat tadi, kita bisa belajar dari sepak bola misalnya. Dalam sebuah tim kita melihat adanya pembagian peran yang masing-masing peran itu sama pentingnya. Ada posisi kiper,back,gelandang,libero,striker, dan ada kapten tim.  Semua bagian itu penting. Striker yang bertugas mencetak gol akan sulit mendapat kesempatan meng_gol_kan kalau ia tidak didukung oleh barisan belakang yang mensupport penuh dirinya.

Meskipun ia pencetak gol,ia tidak boleh merasa paling penting diantara se-tim nya itu. Maka,prinsip paling mendasar dalam sebuah tim sepakbola adalah adanya rasa saling percaya. Bayangkan kalau dalam satu tim sepak bola, back nya tidak percaya gelandang, libero melakukan sabotase dan kiper mencurigai striker. Lebih parah lagi kalau para pemain tidak menaruh rasa hormat pada kapten dan mengabaikan instruksi pelatih.

Semua pemain ingin menjadi striker karena merasa striker lah yang nanti paling dielu-elukan penonton. Lalu yang terjadi tim akan bercerai-berai, setiap pemain berlomba mencari simpati dan perhatian penonton melalui aksi-aksi individu masing-masing.

Kalau gelandang mengutak-atik bola dan melakukan pergerakan tertentu tidak segera diikuti oleh pemain lain yang siap mendukung dan memback up pergerakannya melainkan justru mencurigainya sebagai aksi meraih simpati.

Demikianlah yang terjadi kalau sebuah tim sepakbola tidak menyadari dan tidak mau berbagi peran antar pemain. Tak perduli tim itu dilatih oleh Beckenbeuer,Mourinho, atau Guardiola, pasti tim itu tak akan kuat sebagai sebuah tim.

Ini cerita tentang sepakbola, jangan ditafsirkan macam-macam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun