Cucuran darah yang begitu deras
Hingga keliang liang lahat
Tak ada kehendak tuk berhenti
Meski kiamat selalu mengebiri.
Ia terus mengalir
Sampai nanti ketika sudah tak tahan
Dan ketika menghampiri mati
Semua terasa percuma
Bila sesal sudah berdiri tegak
Selayak dengan kayu pembatas kubur.
Darah itu seperti kobaran api
Yang memakan rumah rumah orang
Dengan tanpa ragu.
Agustus ini semoga seperti darah dan api
Tak takut ke pemadam dan penyumbat
Terus berkobar dan mengalir...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!