Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sociologist and educator

Pendidik Sosiologi Global Prestasi School

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Latto-Latto Mainan Pembentuk Circle Persahabatan

8 Januari 2023   09:51 Diperbarui: 8 Januari 2023   10:05 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, Imitasi sosial, suatu peniruan yang dilakukan seseorang karena ingin berinteraksi dengan orang lain. Latto-latto menjadi pemicu bergabungnya komunitas dengan tren masa kini mereka yang meniru menganggap bahwa dengan bermain latto-latto dapat lebih baik menjalin interaksi dengan teman bahkan diterima dalam circlenya.

Kedua, Interaksionisme simbolik, suatu benda yang memiliki arti oleh dirinya atau orang lain yang juga memaknai hal serupa. Latto-latto dijadikan sebagai simbol akan persahabatan dan populis bagi individu untuk menarik orang lain. Pejabat seperti gubernur dan presiden pernah memainkan latto-latto ini saat beliau berkunjung ke Subang dikategorikan sebagai simbol populis untuk mencari apresiasi dari rakyatnya.

Demi ikut meramaikan trend latto-latto kajian ini berusaha mengulas sedikit tentang konsep sosiologis permainan latto-latto agar menambah wawasan pembaca, dari fase kejayaan sampai nanti mengalami keruntuhan, faktor imitasi sosial karena meniru, dan faktor simbolik seseorang menafsirkan benda ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Terima kasih.

screenshot-20230108-100022-gallery-63ba31e043a84b501c1ed6d2.jpg
screenshot-20230108-100022-gallery-63ba31e043a84b501c1ed6d2.jpg
Instagram/@amandamanopo

screenshot-20230108-100413-gallery-63ba32c6062a5830fa262eb2.jpg
screenshot-20230108-100413-gallery-63ba32c6062a5830fa262eb2.jpg
Presiden Jokowi dan Ridwan Kamil Bermain Lato-lato di Subang, Jawa Barat. (Instagram @ridwankamil)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun