Mohon tunggu...
sorotan karangsuno
sorotan karangsuno Mohon Tunggu... Mahasiswa-Mahasiswi

Laman ini dibuat guna mempublikasikan berita kegiatan yang dilaksanakan oleh KKN MB UIN Walisongo Tahun 2025 Posko 39 di Desa Karangsuno

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengenal UMKM Kerupuk Rambak di Desa Karangsuno: Sebagai Salah Satu Wujud Usaha Warga Lokal bersama KKN UIN Walisongo Semarang 2025

26 Agustus 2025   23:27 Diperbarui: 26 Agustus 2025   23:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan UMKM Kerupuk Rambak di Desa Karangsuno(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kendal, 30 Juli 2025 - Tim KKN UIN Walisongo Semarang mengunjungi UMKM salah satu warga di desa Karangsuno. Bertempat di kediaman ibu Jihan, desa Karangsuno RT 02 RW 03, kecamatan Cepiring, kabupaten Kendal. Kunjungan ini dilaksanakan pada jam 8.30- 10.00 WIB. Kehadiran mereka disambut baik oleh ibu Jihan karena memberikan pendampingan, khususnya dalam aspek pemasaran dan pengemasan produk.

Desa Karangsuno memiliki daya tarik yang besar dalam mengembangkan ekonomi lokal. Salah satunya dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu berupa kerupuk rambak. Salah satu produk unggul yang cukup di kenal masyarakat. ibu Jihan mengatakan bahwa produksi kerupuk rambak ini meningkat lebih banyak saat menjelang lebaran karena banyak pesanan "kalau mau lebaran, pesanannya alhamdulillah banyak banget mas mbak, lebih banyak dari hari biasa"

Ibu Jihan memproduksi kerupuk rambak dari yang awal mula mengambil dari pengepul di daerah warung asem Batang, kemudian beliau mengelola sendiri dengan proses pertama yaitu setelah ambil dari pengepul kemudian di cuci, lalu di rendam, di rebus, habis itu di keringkan di bawah sinar matahari, kurang lebih 3 hari (jika cuaca baik), setelah kering di goreng mengunakan minyak setengah panas selama 4 jam kemudian diangkat dan ditiriskan selama satu malam. Setelah satu malam, kerupuk rambak di goreng dengan minyak yang sangat panas, kemudian di masukan secara bertahap.

Kehadiran mahasiswa (KKN) UIN Walisongo Semarang 2025 turut memberikan saran baru dalam perkembangan usaha ini, melalui program pendampingan, mahasiswa KKN membantu memperkenalkan strategi pemasaran melalui media sosial, dan pembuatan spanduk. Harapannya, UMKM rambak di desa Karangsuno dapat bersaing lebih luas dan di kenal oleh pasar yang lebih besar.

Melalui sinergi antar warga desa Karangsuno dan mahasiswa (KKN) UIN Walisongo, UMKM kerupuk rambak menjadi salah satu contoh nyata bentuk kolaborasi yang dapat menjadikan peluang usaha, meningkatkan perekonomian desa, sekaligus dapat melestarikan produk lokal agar tetap dikenal dan dicintai masyarakat.

Penulis: Div. Sosial dan Kewirausahaan

Editor: Tim Publikasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun