Advocate Branding: Aktif dalam isu sosial dan advokasi.
Entertainer Branding: Cocok untuk profesi di media dan hiburan.
Kesimpulan
Personal branding bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam dunia komunikasi profesional. Jika Anda ingin mengembangkan branding diri secara strategis, bergabunglah dengan Program S2 Ilmu Komunikasi  dan jadi bagian dari komunitas akademik digital yang inovatif.
Referensi:
- Daga, R. (2025). Â Personal Branding: Bagaiman Mendefinisikan Diri Dan Membangun Citra Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik. PT. Adab Indonesia. Diakses pada: https://www.google.co.id/books/edition/Personal_Branding_Bagaimana_Mendefinisik/DqpQEQAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&pg=PR2&printsec=frontcover
- S2 Ilmu Komunikasi. (2025, Maret 11). Pentingnya Personal Branding Untuk Magister Ilmu Komunikasi. Diakses pada: https://mcomms.telkomuniversity.ac.id/pentingnya-personal-branding-untuk-magister-ilmu-komunikasi/
- Muluk, H. (2014). Personal Branding Kunci Kesuksesan Anda Berkiprah Di Dunia Politik. Diakses pada: https://www.google.co.id/books/edition/Personal_Branding/iKBLDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&pg=PR6&printsec=frontcover
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI