Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa Salah Coach STY, Mr. Haruna Soemitro?

19 Januari 2022   06:06 Diperbarui: 19 Januari 2022   11:49 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Dok. PSSI/via KOMPAS.COM)

Harapan fans sepakbola Indonesia, dijawab dengan penuh keyakinan oleh Coach STY. Ia menargetkan mempertahankan gelar Juara Piala AFF U-23 dan Juara Piala AFF 2022. Ketika, seorang STY sudah optimis, maka seluruh stakeholder sepakbola Indonesia wajib mendukungnya.

Nah, akar permasalahan ternyata terjadi ketika PSSI melakukan rapat evaluasi internal, yang membahas evaluasi kinerja Coach STY di Piala AFF 2020. 

Selain menyampaikan kritik saat mengevaluasi kinerja pelatih Coach STY, Haruna Soemitro juga menyampaikan kritiknya di sebuah acara podcast, yang hingga tulisan ini rilis telah ditonton 150.062 views. Kemudian hal ini menjadi viral, hingga memunculkan tagar, #styStay dan #harunaOut.

Ada beberapa poin yang disalahkan oleh Haruna Soemitro, terkait kinerja Coach STY. Dan disini "Bung Arson", mencoba menjadi pihak netral terkait masalah yang sedang viral ini. Untuk sedikit memberikan masukan terkait masalh tersebut.

1. Haruna Soemitro mempersoalkan terkait prestasi Timnas Indonesia, dulu di Sea Games 2019 Indonesia bisa kalahkan Thailand dengan skor 0-2 di babak penyisihan, kenapa sekarang malah kalah 0-4 di final Piala AFF 2020?

Untuk masalah ini, sebenarnya pecinta sepakbola nasional sudah paham, bahwa regulasi Sea Games menggunakan batasan usia pemain maksimal U-22 ditambah 2 pemain senior. 

Jika berbicara Timnas kelompok umur, prestasi Timnas Indonesia lumayanlah gak malu-maluin. Sehingga wajar, jika di Sea Games 2019 Indonesia mampu mengatasi Thailand dengan skor 2-0.

Thailand sendiri saat itu tidak memanfaatkan slot dua pemain senior di Sea Games 2019, karena Thailand sedang fokus untuk mempersiapkan diri di kejuaraan Piala Asia U-23 Januari 2020 saat jadi tuan rumah (selisihnya tidak ada 1,5 bulan dengan Sea Games 2019) dan hasilnya tim asuhan pelatih asal Jepang, Akira Nishino, saat itu berhasil lolos hingga babak perempatfinal, sebelum dikalahkan oleh Arab Saudi dengan skor 0-1.

Kemudian kenapa Thailand di final leg pertama Piala AFF 2020, bisa menang telak 4-0. Thailand datang ke Piala AFF 2020 dengan kekuatan terbaiknya, seluruh pemain senior dipanggil demi meraih titel juara. 

Pemain Thailand pernah punya pengalaman menjadi juara di Piala AFF 2016, saat itu Thailand juga mengubur impian Skuad Garuda untuk jadi juara di partai final.

Di Piala AFF 2020, Coach STY membawa pasukan muda yang miskin pengalaman, sehingga wajar apabila pemain merasa demam panggung dengan atmosfer final di leg pertama, buktinya di leg kedua pemain Timnas Indonesia tidak canggung lagi, sehingga mampu mengimbangi Thailand dengan skor 2-2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun