Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Terima Kasih Taiwan, Dua Kali Memberikan Senam Jantung dan Kemenangan bagi Indonesia

13 Oktober 2021   23:06 Diperbarui: 14 Oktober 2021   04:55 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shesar Hiren Rhustavito saat bertanding melawan wakil Aljazair. (Badmintonphoto/via KOMPAS.COM)

Halo sports lovers, Apa Kabarnya?

Semoga sehat selalu dan pastinya sedang berbahagia, karena dalam dua hari ini nama Indonesia sedang berjaya dalam pentas olahraga Internasional. Sehingga hal ini, memberikan kebahagiaan bagi para pecinta olahraga Indonesia.

Kabar pertama datang dari cabang olahraga sepakbola, setelah timnas Indonesia, berhasil lolos ke babak kualifikasi Piala Asia 2023. Setelah dalam dua laga mampu mengalahkan Taiwan dengan skor 2-1 dan 3-0.

Meski di laga pertama tim Taiwan sempat memberikan senam jantung bagi timnas Indonesia dengan permainan kerasnya, sehingga Ramai Rumakiek tidak mampu melanjutkan pertandingan karena cedera.

Dan mampu mencuri satu gol tandang di masa injury time pada laga pertama, sehingga sempat membuat kekhawatiran para pendukung Timnas saat menatap laga kedua.

Namun, kekhawatiran itu sirna setelah Evan Dimas dkk, tampil dengan penuh percaya diri pada laga kedua, dengan memenangi laga dengan skor 3-0, lewat gol yang diciptakan oleh, Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya dan Witan Sulaeman.

Dengan kemenangan agregat 5-1, Timnas Indonesia berhasil menyingkirkan Taiwan dan tambahan bonusnya ranking FIFA Indonesia melesat 10 peringkat, dari 175 ke 165 dengan tambahan poin 28,55 hasil dari dua kemenangan di babak play-off kualifikasi Piala Asia 2023.

Tim asuhan Coach Shin Tae-yong (STY), memberikan rasa puas dan menimbulkan optimisme bagi pecinta olahraga, bahwa Timnas Indonesia ke depan mampu berbicara banyak di pentas Internasional.

Permainan khas ala Korea, militan dan pantang menyerah ditunjukkan oleh Evan Dimas dkk. Tidak hanya itu, serangan-serangan yang dilancarkan oleh para pemain timnas Indonesia ke gawang Taiwan sepanjang laga, mengindikasikan bahwa para pemain Indonesia tidak cepat merasa puas, mereka terus mencari gol untuk memperbesar keunggulan.

Hal itu, dibuktikan pada pertandingan leg kedua dengan gol yang diciptakan oleh Witan Sulaeman di menit ke-92, sehingga memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 3-0.

Selain itu, Coach STY memberikan kepercayaan penuh kepada para pemain muda, untuk tampil sebagai starter maupun sebagai pemain pengganti. Para pemain muda ini, masih punya banyak kesempatan untuk terus berkembang.

Seperti Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, Ramai Rumakiek, Muhamad Riyandi, Witan Sulaeman, Syahrian Abimanyu, Rachmat Irianto, dan Pratama Arhan. Hal ini, tentu sangat bagus bagi perkembangan sepakbola Indonesia ke depannya. Karena, Coach STY telah menanamkan pondasi kuat bagi timnas Indonesia untuk jangka Panjang.

Kabar kedua datang dari cabang bulutangkis, yaitu tim Uber Indonesia, meskipun kalah dari Jepang dengan skor telak 0-5 di penyisihan grup terakhir, tim Uber Indonesia berhak lolos ke babak perempat final dengan menyandang status sebagai runner-up grup A di bawah Jepang.

Hasil ini patut disyukuri bagi srikandi-srikandi tim uber Indonesia, meski nantinya di babak perempatfinal akan bertemu tim unggulan. Apapun hasilnya, atmosfer pertandingan melawan tim unggulan di fase gugur akan semakin mengasah mental bertanding dan menambah pengalaman bagi skuad muda tim Uber Indonesia, seperti Putri KW, Siti Fadia/Ribka Sugiarto dan Ester Nurumi

Kabar terakhir, masih dari cabang bulutangkis. Baru saja tim Piala Thomas Indonesia lolos ke babak perempat final, setelah secara dramatis mampu menyingkirkan perjuangan tim Taiwan dengan skor 3-2.

Shesar Hiren Rhustavito kembali menjadi pahlawan kemenangan bagi tim Indonesia, setelah mengalahkan Chi Yu Jen dengan skor 16-21, 21-18 dan 21-19. Pertandingan terakhir ini berjalan seru dan menegangkan, sehingga membuat kedua kubu dan penonton dibuat deg-degan.

Beruntung dua kesalahan terakhir yang dilakukan oleh Chi Yu Jen di set ketiga, disaat skor kritis, mencairkan suasana bagi tim Indonesia.

Dua kesalahan dari pemain Taiwan tersebut menjadi poin penting bagi kemenangan Indonesia atas Taiwan.

Keberhasilan Shesar Hiren Rhustavito mengalahkan tunggal putra ketiga Taiwan, memastikan diri tim Indonesia keluar sebagai juara grup A. Dan membuat Taiwan harus angkat koper lebih awal, setelah tersingkir di babak penyisihan.

Sebelum pertandingan penyisihan grup terakhir dimainkan, Skenario rumit harus dijalani oleh tim Thomas Indonesia untuk melaju ke babak perempat final.

Hal ini terjadi, karena tim Indonesia, Thailand dan Taiwan masih mempunyai kesempatan yang sama untuk lolos ke perempat final.

Mengemban misi berat, harus menang atau tidak kalah dengan skor telak atas Taiwan. Tim Indonesia harus tampil tanpa dua pasangan ganda putra terbaiknya, yaitu Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan.

Tidak bugarnya Kevin Sanjaya, memaksa tim pelatih menurunkan Fajar/Rian untuk meladeni peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi-Lin dan secara mengejutkan lebih memilih menurunkan pasangan gado-gado Mohammad Ahsan/Daniel Marthin, untuk melawan Lu Ching Yao/Yang Po Han.

Hasilnya dua nomor dari ganda putra harus lepas, karena kedua ganda putra Indonesia tersebut kalah dari Taiwan.

Beruntung kekalahan dari dua ganda putra dibayar lunas oleh sektor tunggal putra dengan menyapu bersih 3 kemenangan.

Selain kemenangan Shesar Hiren Rhustavito, dua kemenangan lainnya diraih melalui tunggal putra pertama, Anthony Sinisuka Ginting yang menumbangkan tunggal putra andalan Taiwan Chou Tien Chen, dengan skor 22-20 dan 21-16.

Sementara tunggal putra kedua Jonatan Christie, mampu menglahkan Wang Tzu Wei dengan skor 21-17 dan 21-13.

Sebelumnya saat laga penyisihan kedua grup A melawan Thailand, Anthony Ginting dan Jonatan Christie sama-sama menelan kekalahan dari tunggal putra  Thailand.

Beruntung dua pasangan ganda putra Indonesia, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian mampu tampil apik saat melawan Thailand, sehingga mampu memaksakan skor menjadi imbang 2-2.

Akhirnya di laga pamungkas melawan Thailand, Shesar Hiren Rhustavito mampu mengalahkan Abdulrach Namkul. Sehingga Indonesia menang tipis 3-2 atas Thailand.

Sempat muncul kekhawatiran, jika Anthony Ginting dan Jonatan Christie akan kembali tampil angin-anginan saat melawan tunggal putra Taiwan, sehingga ketika melihat susunan pemain yang diturunkan oleh kedua tim, sempat membuat badminton lovers mengeryitkan dahi karena sektor ganda putra Indonesia tidak tampil dengan skuad terbaiknya.

Namun semua prediksi itu akhirnya lenyap, setelah Anthony Ginting dan Jonatan Christie tampil dengan penuh percaya diri dan semakin garang, sehingga dua pemain tunggal putra Taiwan berhasil dikalahkan.

Dengan tampil garangnya Anthony Ginting, Jonatan Christie dan ditambah Shesar Hiren Rhustavito yang selalu muncul sebagai penentu kemenangan di partai genting.

Membuat tim Indonesia semakin percaya diri dan optimis menatap pertandingan perempatfinal.

Tersingkirnya Taiwan dari cabang bulutangkis karena kalah dari Indonesia, semakin menambah luka Taiwan di pentas Olahraga Internasional. Setelah dua hari yang lalu di Stadion Chang Arena, Buriram, Thailand, Tim sepakbola Taiwan juga disingkirkan oleh Indonesia dengan agregat 5-1.

Dua luka bagi Taiwan ini, menjadi kabar kebahagiaan bagi pecinta olahraga Indonesia, yang memang sedang merindukan prestasi dari kategori beregu di cabang bulutangkis dan merindukan prestasi sepakbola di pentas Internasional.

Uniknya, dalam kejadian di cabang sepakbola dan bulutangkis ini, Thailand selalu saja terlibat. Dari cabang sepakbola, Thailand berperan sebagai venue lokasi tempat pertandingan, akibat adanya pandemi covid-19, lokasi pertandingam harus dilaksanakan secara netral hasil kesepakatan kedua tim.

Sedangkan dari cabang bulutangkis, Indonesia, Taiwan dan Thailand masuk dalam grup neraka di penyisihan grup A piala Thomas. Dan akhirnya Indonesia dan Thailand yang lolos ke babak perempatfinal, lagi-lagi Taiwan harus tersingkir.

Semoga dengan keberhasilan tim sepakbola dan tim Bulutangkis yang sama-sama menyingkirkan Taiwan, menjadi sebuah pertanda bahwa Sepakbola dan Bulutangkis Indonesia akan sama-sama segera berprestasi di pentas Internasional.

Dengan tim Sepakbola Juara di Piala AFF yang akan segera dilaksanakan mulai 5 Desember 2021-1 Januari 2022 dan tim bulutangkis Juara Piala Thomas tahun ini.

Salam olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun