Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - lecturer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sesal

24 Oktober 2018   04:41 Diperbarui: 24 Oktober 2018   05:04 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ArtPics on Fb

menatap dinding kosong terisi bayangmu
tajam menikam netramu hujam nelangsaku
sesalku mengharu biru jiwa mengaduk
tak jua mengerti karsamu membisu

pijar lampu terasa pudar dalam tatap nanar
masihkah pintaku maaf dalam sambutmu
wangi kemuning temani larut malamku
tak mampu hiburku hadapi gundah

nyanyi belalang miris merintih
pedih mengiris rasaku tertindih
sisa hujan membasahi lantai beranda
tak mampu dinginkan sesak dadaku

termangu menatap malam membentuk embun
mampukah redakan cemas tentangmu
banyak tanya menggumpal tanpa jawab
menyumbat pekat kening kian pening

ratri sunyi karib sejati temani aku
renungi diri pahami maksud indahmu
mengikis kesombongan diriku
agar selalu memaknai kebahagiaanmu

maafkan angkuhku yang telah menyakitimu

(26320130029)
***
Solo, Rabu, 24 Oktober 2018
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun