Mohon tunggu...
SoftwareSeni Indonesia
SoftwareSeni Indonesia Mohon Tunggu... Programmer - Software House

A fast-growing Software House company with 100+ clients around the world.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengangguran Digaji, Masa Sih?

18 Februari 2020   11:25 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kamu merupakan salah satu orang yang berhasil menguasai salah satu skill di atas?

Coba perhatikan skill-skill tersebut. Sudah sangat spesifik ya? Spesialisasi katanya.

Namun, sayangnya masih jarang pendidikan formal yang memiliki fleksibilitas kurikulum tinggi yang sanggup memenuhi kebutuhan industri. Wah, kalau sudah seperti ini, ijasah sarjana tidak menjamin kamu bisa dapat pekerjaan yang kamu impikan. Lalu, harus bagaimana?

PENCARI KERJA (Job seeker)

Ada dua jenis pencari kerja. Generalist & specialist. Kamu yang mana?

six-woman-standing-and-siting-inside-the-room-1181622-5e4b6c49d541df79ec6cb0e5.jpg
six-woman-standing-and-siting-inside-the-room-1181622-5e4b6c49d541df79ec6cb0e5.jpg
Mulai dari generalist. Apa itu generalist? Ada yang tahu? 

Yap. Dari kata generalist itu sendiri memiliki arti umum. Artinya, jika pencari kerja adalah lulusan management, ia berminat masuk ke perusahaan yang menawarkan pekerjaan berupa marketing, sales, keuangan, hingga HRD. Kebanyakan, para Freshgraduate lah yang mengincar posisi tersebut. Kenapa? Kurangnya pengalaman bekerja secara professional dan kurangnya skill yang spesifik.

Tentu kondisi ini tidak ingin disia-siakan oleh perusahaan. Kondisi freshgraduate yang cenderung masih "segar" dan siap untuk ditempa untuk menjadi seorang professional, menjadi darah segar bagi perusahaan. Sehingga, banyak perusahaan yang membuka program training bagi para freshgraduate. Untuk apa? Agar perusahaan dapat melihat skill spesifik yang dimiliki oleh freshgraduate. 

Nah, dari sini bisa terlihat polanya ya? Bahwa semua pencari kerja generalis akan menjadi spesialis pada waktunya. Eheee.

Namun, ada masalah yang datang nih. Tidak semua perusahaan mampu untuk membuat program training. Kenapa? Program training itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Misalnya bagi perusahaan startup yang memiliki dana yang terbatas. Sehingga, banyak perusahaan yang lebih memilih pencari kerja spesialis dengan pengalaman yang jelas. Sedikitnya lowongan training dinilai tidak sebanding dengan banyaknya lulusan sarjana tiap tahunnya. Pengangguran lagi, pengangguran lagi. 

Eits. Jangan sedih, nih ada beberapa tips buat kamu (pencari kerja):

1. Sering-seringlah melihat informasi lowongan pekerjaan

Jemput bola. Percayalah, kamu kudu banget register ke portal-portal job online. Atau mungkin, kalau kamu sudah mengincar suatu perusahaan, kamu cari tahu lowongan pekerjaan yang buka. Pelajari skill apa saja yang dibutuhkan. Nanti, kamu akan menemukan rasa "Ah aku banget ini". Biasanya, teman-teman yang baru lulus dan bingung mau kerja apa. Eheee

2. Cari tahu skill apa yang dibutuhkan pada posisi tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun