Mohon tunggu...
Soni Herdiansyah
Soni Herdiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa_Pendidikan IPS_Universitas Pendidikan Indonesia

Halo, Kompasianer! Nama saya Soni Herdiansyah, saya berasal dari Purwakarta Jawa Barat :) Saya seorang mahasiswa aktif jurusan Pendidikan IPS S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Saya aktif diberbagai organisasi kampus dan masyarakat, suka terhadap dunia pendidikan, sosial, dan literasi. Misalnya, saya telah mendirikan Warga Kota (Keluarga Kompasianer Purwakarta) bersama kawan-kawan Kompasianer lainnya. Menginspirasi bagi saya adalah hakikat sejati untuk membangun negeri, salah satunya melalui tulisan dan aktivitas sosial. Bagi saya Kompasiana adalah platform yang menjadi wadah bagi pemuda untuk menginspirasi Indonesia yang telah saya buktikan dengan aktif menulis sejak tahun 2019 lalu. Terima kasih Kompasiana, semoga terus maju.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Landasan Historis Pendidikan pada Masa Prasejarah sampai Reformasi

22 Juni 2022   10:07 Diperbarui: 22 Juni 2022   10:42 4868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana belajar di ruang kelas. Sumber: SekolahDasar.Net

Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah terjadi sejak lama sekali, pertama dimulai pada pendidikan masyarakat prasejarah, pendidikan berbasis agama yang ditandai dengan adanya kerajaan Hindu-Buddha dan masuknya Islam ke Nusantara, pendidikan pada masa kolonial, pendidikan pada masa pergerakan nasional, pendidikan pada pasa pendudukan Jepang, pendidikan pada masa kemerdekaan, sampai dengan reformasi (sekarang). 

Perlu diketahui pula bahwa rangkaian peristiwa masa lalu tersebut membawa dampak terhadap penerapan sistem pendidikan Indonesia dan sempat mengalami beberapa perubahan kurikulum pendidikan.

Perubahan-perubahan itu ada kaitannya dengan peristiwa yang telah bangsa Indonesia alami. Diawali dengan pendidikan pertama mulai dikenalkan pada masa prasejarah. Bentuk pendidikan masa prasejarah ini, masih sangat sederhana. 

Pendidikan hanya bertumpu pada keluarga yang dimana orangtua lebih melakukan pengajaran yang aplikatif (terjun ke lapangan), misalnya mengajari anak-anaknya untuk berburu, meramu, serta bertahan hidup dari seleksi alam. Pendidikan pada masa prasejarah ini dicirikan dengan kondisi pendidikan pada waktu itu yang hanya bertumpu pada pendidikan lingkungan hidupnya.

Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan berbasis agama. Setelah masuknya pengaruh agama yaitu dimulai sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha serta masuknya Islam ke Nusantara, pendidikan di Indonesia ditandai oleh adanya artefak bangunan keagamaan yang dijadikan sebagai sarana belajar mengajar seperti candi, surau, dan gereja. 

Uniknya pada masa pendidikan berbasis agama ini, muncul istilah catrik dan pecatrikan yang memunculkan nama santri dan pesantren.  Menurut Muhammad Yunus, 1960 (dalam buku Landasan Pendidikan halaman 163). Pada waktu itu telah ada lemba-lembaga pendidikan yang berupa: Pengajian Quran, Pengajian Kitab, Pesantren Besar, dan Pesantren Keahlian/Tarikat.

Kemudian pendidikan pada masa kolonial, dimana pada masa ini pendidikan lebih diatur oleh pihak yang berkuasa, yaitu kolonial Hindia-Belanda. Pendidikan pada masa kolonial ini, dirasa hanya menguntungkan pihak Hindia-Belanda. Masyarakat pribumi dengan golongan eropa dibuat terpisah dalam pendidikannya. 

Sekolah bersifat sekuler, yang dimana pada pendidikannya terbebas dari pelajaran agama apapun, kemudian lebih didasarkan pada kebudayaan Barat bukan berdasarkan pada kebudayaan Indonesia, kurang penerapan terhadap pendidikan keterampilan yang dapat mengasah kemampuannya untuk bekal hidup setelah keluar dari sekolah. 

Sekolah cende intelektualitas dan verbalitas. Dan sekolah yang diselenggarakan pemerintah pun kurang memperhatikan pendidikan kaum wanita, terutama untuk kaum bumi putra. Pendidikan pada masa kolonial Belanda memiliki karakteristiknya sendiri, yaitu :

1. Dualistis-diskriminatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun