Mohon tunggu...
Solihin Pure
Solihin Pure Mohon Tunggu... Konsultan - Politisi

Bekerja dan berdoa Wakil Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Periode 2019-2024 dan Wakil Direktur Eksekutif Mega Politan Strategis Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Sangat Tidak Nasionalis dan Cenderung 'Provokator'

28 Mei 2016   23:23 Diperbarui: 28 Mei 2016   23:39 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan jika penerapan Bahasa Indonesia secara keseluruhan di media luar kurang memperhatikan segi pragmatis. Bahkan, kata Ahok, Bahasa Indonesia cenderung lebih boros kata saat digunakan.

Ahok juga menyebut jika ketentuan penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik kurang realistis dan terkesan anti terhadap bangsa asing. Hal itu diungkapkan Ahok dalam acara lokakarya ‘Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik’ yang diadakan di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (27/5/2016) seperti dikutip dari viva.co.id.

Pernyataan Ahok Tsb Sungguh Ahok sangat tidak nasionalis dan sangat pantas jika kita katakan Ahok Itu Provokator dan telah menghina bangsa Indonesia.

dengan ungkapan Ahok Itu makin jelas bahwa dia tidak mengerti sejarah bangsa Indonesia dan juga tidak paham makna dan isi dari pada sumpah pemuda 1928.

Dalam butir ketiga ikrar sumpah pemuda “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

"Sebab Bahasa di sebuah negara yang berdaulat menunjukkan sebuah budaya dari bangsa tersebut".

Ahok juga mengatakan efek penerapan Bahasa Indonesia dalam segi bisnis tidak efektif.

Ungkapan Ahok Ini juga sangat bertolak belakang dengan pendiri bangsa ini

yang telah menetapkan bahasa melayu sebagai bahasa Indonesia

Sebab ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia Oleh Pendiri Bangsa kita yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan (bisnis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun