Mohon tunggu...
Solihin
Solihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Allah

𝙱𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝙽𝚞𝚕𝚒𝚜 𝙰𝚙𝚊 𝚂𝚊𝚓𝚊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan Realisme

10 April 2020   04:19 Diperbarui: 10 April 2020   05:56 5457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo teman-teman gimana kabarnya ? 

Berjumpa kembali dengan saya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menulis. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya. 

Ok untuk mengusir kegalauan dirumah yuk baca tulisan ini. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tulisan tentang " Filsafat Pendidikan Realisme" . Semoga bermanfaat.


Nah ... Untuk memahami apa sih realisme itu ? Saya akan berikan contoh realnya yang ada dialam ini.


Laut yang  luas, gunung yang banyak pepohonan. Hal  itu memang benar-benar sebuah laut dan gunung yang nyata dan ada. Ia bukanlah konsep atau ide yang ada dalam pikiran. Oleh karena itu ia akan tetap ada meski tidak ada satupun manusia yang memikirkannya (realistik))


Dari contoh diatas kita akan bisa mengetahui dan memahami apa itu aliran realisme. maka dari itu saya akan menjelaskan apa sih realisme itu. Beserta siapa saja tokoh - tokoh yang menganut aliran realisme.


Kata realisme berasal dari bahasa latin "realis" yang berarti " sungguh - sungguh , sesuatu yang nyata "dan dari kata "isme" yang bermakna aliran atau paham. Sedangkan secara istilah aliran realisme adalah  suatu paham yang berpandangan bahwa suatu objek memang benar-benar ada dan tidak bersandar kepada akal atau Pengetahuan. Aliran ini memang  berbeda dari aliran idealisme. Aliran realisme memandang bahwa realitas secara dualitas yakni fisik dan Ruhani. Sedangkan aliran idealisme memandang realitas secara ide atau akal pikiran. Sementara aliran materialisme memandang hakikat dunia pada kenyataan fisik semata. Hal ini menjadi pembeda dengan aliran idealisme dan materialisme yang lebih mengunggulkan pada keadaan-keadaan mental akal pikiran dan material saja.  Sehingga realisme memadukan  aliran materialisme dengan idealisme.


Pada prinsipnya realisme memandang hakikat wujud/realitas/ontologi secara dualitas, terdiri atas dunia fisik dan rohani. Dalam dunia pendidikan Realisme memiliki prinsip yaitu sebagai berikut : 1) Pendidik senantiasa memberikan perhatian pada peserta didik dengan sewajarnya 2)  Dalam pendidikan inisiatif berada pada pendidik bukan pada peserta didik. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan hidup dan tanggung jawab sosial, dan menciptakan anak didik untuk menguasai pengetahuan yang handal dan dapat dipercaya melalui kedisiplinan mental maupun moral.


# Konsep filsafat menurut aliran realisme adalah:  

1. Metafisika-realisme
Kenyataan yang berdasarkan atas kenyataan fisik (materialisme), material dam imaterial (dualisme), dan berbagai kenyataan (pluralisme).


2. Humanologi-realisme
Hakekat manusia terletak pada apa yang dapat dilakukan.


3. Epistemologi-realisme
hakikat kenyataan yang tidak tergantung pada pengetahuan dan gagasan manusia, melainkan juga dapat diketahui  dari pengalamannya.


4. Aksiologi-realisme
Tingkah laku manusia diatur berdasarkan hukum alam yang bisa didapat dalam ilmu.

Aliran realisme dalam pendidikan memandang bahwa murid adalah sosok yang mengalami inferiorisasi secara berlebih sebab ia dipandang sama sekali tidak mengetahui apapun kecuali apa-apa yang telah pendidikan diberikan. Pada ujung pendidikan, realisme memiliki proyeksi ketika manusia dibentuk untuk hidup dalam nilai-nilai yang telah menjadi akan sehat, sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan lingkungan yang ada.


Bentuk - bentuk aliran realisme dalam perspektif pendidikan, yakni :
1) Realisme Rasional
2) Realisme Natural
3) Realisme kritis.

Adapun aliran realisme ini dibagi menjadi dua golongan: (1) golongan Realisme Rasional.  Aliran realisme rasional dibagi dua lagi (a) realisme klasik, (b) realisme relegius. Adapun aliran ini berpangkal pada pemikiran Aristoteles (klasik) dan Thomas Aquina  (religius). (2) golongan aliran realisme alam. Tokoh-tokoh dari aliran realisme alam  antara lain Francis Bacon (1561-1626), John  Locke (1632-1704), David Hume (1711-1776),  John Stuart Mill(1773-1836), Alfred North Wihitehead (1861-1947) dan Bertrand Russel  (1872-1970). Semua tokoh ini berasal dari  Eropa pada abad 15 dan 16. Sedangkan tokoh  realisme ilmiah adalah Kulpe (1862-1915).
Namun pada tulisan ini, saya hanya menjelaskan salah satu tokoh pemikir aliran realisme klasik yaitu Aristoteles.


Aristoteles (384-322 SM)


Saya mencintai Plato tapi saya lebih mencintai kebenaran (Aristoteles)


Aristoteles merupakan murid Plato yang terkenal dengan pemikiran idealismenya.  Aristoteles dilahirkan pada 394 SM di Stagira sebuah kota kecil di semenanjung Chalcidice  yang menonjol di sebelah barat laut Egea.
Realisme termasuk salah satu aliran klasik, yang selalu disandarkan pada nama besar Aristoteles yang memandang dunia dalam tema material. Segala sesuatu yang ada di hadapan kita adalah sesuatu yang riil dan terpisah dari alam pikiran, namun ia dapat memunculkan pikiran melalui upaya selektif terhadap berbagai pengalaman dan melalui pendayagunaan fungsi akal. Jadi realitas yang ada adalah dalam wujud natural sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatu selalu digerakkan dari alam.


Aristoteles memandang agar orang dapat hidup baik, ia harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata, melainkan juga soal memberi bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi supaya mengarah kepada akal sehingga dapat dipakai akal guna mengatur nafsu-nafsu.


Berdasarkan pemikirannya ini, aliran ini berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah semacam pertumbuhan dan perkembangan subjek didik secara penuh berdasarkan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang luas yang berguna bagi kehidupannya, sehingga ia pun dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya.


Oleh karena itu pokok pendidikan bagi Aristoteles adalah pengumpulan serta penelitian fakta-fakta belajar induktif, pencarian objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua ilmu pengetahuan.

#Salam hangat

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun