Halo teman-teman gimana kabarnya ?
Berjumpa kembali dengan saya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menulis. Hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi saya.
Ok untuk mengusir kegalauan dirumah yuk baca tulisan ini. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tulisan tentang " Filsafat Pendidikan Realisme" . Semoga bermanfaat.
Nah ... Untuk memahami apa sih realisme itu ? Saya akan berikan contoh realnya yang ada dialam ini.
Laut yang luas, gunung yang banyak pepohonan. Hal itu memang benar-benar sebuah laut dan gunung yang nyata dan ada. Ia bukanlah konsep atau ide yang ada dalam pikiran. Oleh karena itu ia akan tetap ada meski tidak ada satupun manusia yang memikirkannya (realistik))
Dari contoh diatas kita akan bisa mengetahui dan memahami apa itu aliran realisme. maka dari itu saya akan menjelaskan apa sih realisme itu. Beserta siapa saja tokoh - tokoh yang menganut aliran realisme.
Kata realisme berasal dari bahasa latin "realis" yang berarti " sungguh - sungguh , sesuatu yang nyata "dan dari kata "isme" yang bermakna aliran atau paham. Sedangkan secara istilah aliran realisme adalah suatu paham yang berpandangan bahwa suatu objek memang benar-benar ada dan tidak bersandar kepada akal atau Pengetahuan. Aliran ini memang berbeda dari aliran idealisme. Aliran realisme memandang bahwa realitas secara dualitas yakni fisik dan Ruhani. Sedangkan aliran idealisme memandang realitas secara ide atau akal pikiran. Sementara aliran materialisme memandang hakikat dunia pada kenyataan fisik semata. Hal ini menjadi pembeda dengan aliran idealisme dan materialisme yang lebih mengunggulkan pada keadaan-keadaan mental akal pikiran dan material saja. Sehingga realisme memadukan aliran materialisme dengan idealisme.
Pada prinsipnya realisme memandang hakikat wujud/realitas/ontologi secara dualitas, terdiri atas dunia fisik dan rohani. Dalam dunia pendidikan Realisme memiliki prinsip yaitu sebagai berikut : 1) Pendidik senantiasa memberikan perhatian pada peserta didik dengan sewajarnya 2) Dalam pendidikan inisiatif berada pada pendidik bukan pada peserta didik. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan hidup dan tanggung jawab sosial, dan menciptakan anak didik untuk menguasai pengetahuan yang handal dan dapat dipercaya melalui kedisiplinan mental maupun moral.
# Konsep filsafat menurut aliran realisme adalah:
1. Metafisika-realisme
Kenyataan yang berdasarkan atas kenyataan fisik (materialisme), material dam imaterial (dualisme), dan berbagai kenyataan (pluralisme).
2. Humanologi-realisme
Hakekat manusia terletak pada apa yang dapat dilakukan.
3. Epistemologi-realisme
hakikat kenyataan yang tidak tergantung pada pengetahuan dan gagasan manusia, melainkan juga dapat diketahui dari pengalamannya.
4. Aksiologi-realisme
Tingkah laku manusia diatur berdasarkan hukum alam yang bisa didapat dalam ilmu.
Aliran realisme dalam pendidikan memandang bahwa murid adalah sosok yang mengalami inferiorisasi secara berlebih sebab ia dipandang sama sekali tidak mengetahui apapun kecuali apa-apa yang telah pendidikan diberikan. Pada ujung pendidikan, realisme memiliki proyeksi ketika manusia dibentuk untuk hidup dalam nilai-nilai yang telah menjadi akan sehat, sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan lingkungan yang ada.
Bentuk - bentuk aliran realisme dalam perspektif pendidikan, yakni :
1) Realisme Rasional
2) Realisme Natural
3) Realisme kritis.
Adapun aliran realisme ini dibagi menjadi dua golongan: (1) golongan Realisme Rasional. Aliran realisme rasional dibagi dua lagi (a) realisme klasik, (b) realisme relegius. Adapun aliran ini berpangkal pada pemikiran Aristoteles (klasik) dan Thomas Aquina (religius). (2) golongan aliran realisme alam. Tokoh-tokoh dari aliran realisme alam antara lain Francis Bacon (1561-1626), John Locke (1632-1704), David Hume (1711-1776), John Stuart Mill(1773-1836), Alfred North Wihitehead (1861-1947) dan Bertrand Russel (1872-1970). Semua tokoh ini berasal dari Eropa pada abad 15 dan 16. Sedangkan tokoh realisme ilmiah adalah Kulpe (1862-1915).
Namun pada tulisan ini, saya hanya menjelaskan salah satu tokoh pemikir aliran realisme klasik yaitu Aristoteles.
Aristoteles (384-322 SM)
Saya mencintai Plato tapi saya lebih mencintai kebenaran (Aristoteles)
Aristoteles merupakan murid Plato yang terkenal dengan pemikiran idealismenya. Aristoteles dilahirkan pada 394 SM di Stagira sebuah kota kecil di semenanjung Chalcidice yang menonjol di sebelah barat laut Egea.
Realisme termasuk salah satu aliran klasik, yang selalu disandarkan pada nama besar Aristoteles yang memandang dunia dalam tema material. Segala sesuatu yang ada di hadapan kita adalah sesuatu yang riil dan terpisah dari alam pikiran, namun ia dapat memunculkan pikiran melalui upaya selektif terhadap berbagai pengalaman dan melalui pendayagunaan fungsi akal. Jadi realitas yang ada adalah dalam wujud natural sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatu selalu digerakkan dari alam.
Aristoteles memandang agar orang dapat hidup baik, ia harus mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal semata-mata, melainkan juga soal memberi bimbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi supaya mengarah kepada akal sehingga dapat dipakai akal guna mengatur nafsu-nafsu.
Berdasarkan pemikirannya ini, aliran ini berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah semacam pertumbuhan dan perkembangan subjek didik secara penuh berdasarkan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang luas yang berguna bagi kehidupannya, sehingga ia pun dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya.
Oleh karena itu pokok pendidikan bagi Aristoteles adalah pengumpulan serta penelitian fakta-fakta belajar induktif, pencarian objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua ilmu pengetahuan.
#Salam hangat