"Rendy, kenapa kamu belum juga menjemput Mama?" desisku lirih. "Mama sudah tak sanggup lagi hidup di dunia ini. Jemputlah Mama, Nak...."
Aku membuka mata. Sosok Rendy tak kelihatan. Air mataku mengalir deras. Apa yang harus kulakukan, Tuhan?
SELESAI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!