Mohon tunggu...
Sofia Grace
Sofia Grace Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga yang hidup bahagia dengan suami dan dua putrinya. Menggeluti dunia kepenulisan sejak bulan Oktober 2020. Suka menulis untuk mencurahkan isi hati dan pikiran. Berharap semoga tulisan-tulisan yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesempatan Buat Sonia (1)

26 Juli 2022   20:21 Diperbarui: 26 Juli 2022   20:25 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ada tamu datang mau mencari informasi tentang sekolah TK, Bu Ina," kata Ella, kepala administrasi, memberitahuku. Aku mengangguk sembari mengikutinya berjalan keluar ruangan menuju ke arah lobby.

Seorang ibu muda berusia sekitar pertengahan tiga puluhan tersenyum ramah sembari mengulurkan tangan kanannya kepadaku, "Perkenalkan, nama saya Olga."

Aku menyambut tangan lembutnya dan memperkenalkan diri, "Saya Ina, kepala sekolah dan penitipan anak sini. Ada yang bisa saya bantu, Bu?"

"Saya mempunyai seorang anak perempuan penyandang autis berumur lima tahun. Namanya Sonia. Dia sudah dua tahun bersekolah di kelompok bermain Bina Anak dan kemudian mengulang lagi setahun di kelompok bermain Anak Cemerlang. 

Lalu sekitar dua minggu ini Sonia melanjutkan sekolahnya di sebuah TK swasta yang disiplin sekali. Ada seorang guru utama dan seorang asisten guru yang mengajar di dalam kelas dengan total murid 15 orang. Anak saya sering menolak mengikuti kegiatan di dalam kelas. 

Pihak sekolah hampir setiap hari mengeluhkan dirinya yang tidak patuh, suka marah-marah, memukul guru, mendorong teman, dan lain sebagainya, tanpa berusaha memikirkan solusi yang baik untuk menanganinya. Akhirnya saya memutuskan untuk mencarikan sekolah yang lebih sesuai untuk anak saya. Sekolah dengan jumlah murid yang lebih sedikit dan tim pendidik yang bersedia membina dirinya untuk menjadi lebih baik."

Aku terpana mendengarkan penuturan lugas perempuan berambut pendek itu. Mimpi apa diriku semalam, pag-pagi begini bisa kedatangan orang tua yang kebingungan mencarikan sekolah buat anaknya yang autis, tidak patuh, suka marah-marah, dan baru dua minggu bersekolah sudah tidak betah! Pengalaman lebih dari enam tahun mengelola KB-TK plus penitipan anak ini membuatku segera dapat menguasai keadaan.

"Kami KB-TK Malaikat Anak terus terang belum pernah menangani anak berkebutuhan khusus, Bu. Kalau sekedar mengalami keterlambatan berbicara atau agak aktif memang ada beberapa, akan tetapi mereka bisa mengikuti aktivitas sekolah dengan baik. 

Saya sendiri merupakan lulusan fakultas psikologi. Sebelum dipercaya untuk mengelola tempat ini, saya pernah mengajar selama beberapa tahun sebagai guru di kelompok bermain Anak Cemerlang yang Ibu sebutkan tadi. Disana saya banyak belajar mengenai cara menangani murid-murid berkebutuhan khusus di lingkungan murid-murid reguler."

"Kalau begitu bisakah anak saya mendapatkan kesempatan free trial di sekolah ini? Seandainya nanti dia tidak memenuhi kriteria untuk diterima, tidak apa-apa."

"Bisa, Bu. Kami memberikan free trial tiga hari sekolah bagi calon murid baru. Konsep sekolah kami ini kelas kecil dengan kapasitas maksimal sepuluh orang murid per kelas. Jenjang TK A sekarang baru terisi tiga orang murid, sedangkan TK B terdiri dari tujuh orang murid. Putri Ibu masuk jenjang TK A, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun