Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SosBud | Reformasi Puisi 2022

2 Juni 2022   08:04 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SosBud |  Reformasi Puisi 2022

Soetiyastoko

Puisi jadul sembunyikan makna
Yang tersirat katanya lebih indah
dibanding
yang tersurat

Mencari-cari
menduga-duga
menerka-terka
Adalah permainan untuk pembaca

Puisi seperti itu, lahir sendiri
di tempat terang
terkadang ditolong dukun

Sedangkan puisi kekinian tak harus ditulis di tempat terang.
Kala gulita pun jadi

Jaman sudah berubah
Puisi kekinian memang beda

Pesannya tersurat padat
Baris-baris-nya, makna telanjang
Tak perlu ditafsir-tafsirkan
tegas lugas
tanpa sembunyi

No tebeng
No aling-aling,
bahkan tanpa tirai
tak perlu kelambu

Merdeka dari penjajahan kasta
Bebas dari hirarki birokrasi dan protokoler
Jauh dari kekangan politik kekuasaan

Puisi masa kini
lepas dari kungkungan aturan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun