Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Skenario Gagal

14 Agustus 2021   07:02 Diperbarui: 14 Agustus 2021   07:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Skenario Gagal

Celoteh burung pagi
di pohon seri
dan
ular hijau
yang
mengintai

adalah cerita kita

Ketika aku tinggalkan-mu,
harap-ku
kau buru, kejar-ku

Tapi, tidak, ....
Kau tak paham skenario-ku

Kau, terdiam
dan
berharap
aku menoleh kearah-mu,
yaa
kupenuhi
kau teronggok diam
tanpa senyum
yang biasa kurindukan

Harga diriku
terlanjur, merimba
Kuteruskan berlari
semakin jauh

dan

kecewa-ku
makin hujam

Sungguh,
kutetap cintaimu

(Kulihat dirimu keluar dari Masjid, ketika kuganti popok anakku di dalam mobil, ayahnya pergi berwudhu)

Bumi Puspiptek Asri, Sabtu 14 Agustus 2021

Soetiyastoko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun