Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tak Ada Kembang Api di Hari Buku Dunia

23 April 2017   23:44 Diperbarui: 24 April 2017   09:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang ada buku-buku yang buruk, yang mungkin hanya melempar pembacanya ke dalam cara berpikir buruk. Tapi itu tak benar-benar buruk, selama pecinta buku tak berhenti membaca.

Di masa lalu, saya sendiri menjadi bagian pembaca dongeng anak-anak yang bercerita tentang peri, ksatria gagah berkuda, hingga para tukang sihir yang bisa mengubah segalanya hanya dengan sepotong tongkat. 

Sebagian besar para pecinta buku mengalami itu.

Tapi, buku-buku dongeng pun adalah jembatan bagi mereka para pecinta buku, menuju dunia sebenarnya dan memotivasi mereka sehingga hal-hal yang dulu hanya terasa sebagai dongeng justru sebenarnya bisa dikejar dan memang ada. Ya, setelah buku demi buku mereka lahap, mereka menjadi ksatria karena di masa dewasa berubah jadi figur yang tergerak untuk menebar kebaikan meski tak berkuda; menjadi penyihir karena masalah yang mustahil di mata banyak orang menjadi mungkin di tangan mereka.

 

Jadi, buku bukan sekadar kertas. Kecintaan kepada buku bukanlah "cinta buta" yang membutakan, tapi inilah cinta yang menjernihkan penglihatan dan pikiran. Lewat lembaran kertas buku itulah, yang putus asa menemukan harapannya, yang lemah menemukan kekuatannya, dan yang bodoh menyadari kebodohannya.


 

Kesadaran. Ya, sering kali kepuasan seorang pecinta buku tak melulu karen mereka terlihat cerdas, tapi karena mereka jadi tersadar dengan kebodohannya. Itulah yang sering kali membantu menggerakkan mereka sendiri keluar dari kebodohan itu, dan membantu yang lain berdasarkan pengalamannya. Jadi, mari jatuh cinta, kepada buku.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun