Mohon tunggu...
Soebarkah
Soebarkah Mohon Tunggu... Educator

I am an educator committed to shaping the younger generation to have noble character, strong morals, and a vision to bring positive impact to others.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sederhana vs Rumit: Apa Rahasia Bahagia Tanpa Uang Banyak?

6 Agustus 2025   14:04 Diperbarui: 6 Agustus 2025   14:04 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Rahasia Kecil yang Dilupakan Banyak Orang: Sumber Kegembiraan Sejati

Pernahkah kita merenung, mengapa hidup terasa begitu berat padahal kita telah memiliki segalanya? Mengapa masih banyak yang jatuh dalam kesedihan, meskipun telah mengejar kebahagiaan dengan sekuat tenaga? Jawabannya mungkin bukan pada apa yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita abaikan: ketentraman hati dan kesederhanaan jiwa.

Sesungguhnya, pangkal pokok dari kegembiraan hidup adalah rasa aman dan tenteram dalam hati. Ini bukan sekadar perasaan, tetapi buah dari sebuah keyakinan---yakni kepercayaan penuh kepada hidup itu sendiri. Kita percaya bahwa Allah telah menitipkan kekuatan dalam diri kita, dan bahwa setiap tantangan yang datang bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk menguatkan.

Sayangnya, yang sering terjadi justru sebaliknya. Banyak orang mengeluh dan menyerah ketika bertemu rintangan, padahal yang dibutuhkan hanyalah satu langkah: berpikir jernih dan tetap teguh. Bukan kekayaan, bukan fasilitas mewah, tetapi hati yang besar dan pikiran yang tidak mudah goyah. Itulah modal sejati yang semakin langka di zaman serba cepat ini.

Untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan hidup, tidak diperlukan modal yang besar. Cukup dengan percaya pada diri sendiri dan menjalani hidup dengan kesederhanaan. Ketika kita mampu menyederhanakan pikiran, langkah, dan tujuan, hati akan lebih ringan, semangat pun akan tumbuh kembali.

Ironisnya, kesederhanaan yang begitu penting itu kini kerap dipandang sebelah mata. Di tengah hiruk-pikuk pencarian kebahagiaan yang materialistis, orang lupa bahwa kegembiraan sejati bukan berasal dari jasmani semata, tapi dari rohani yang tenang.

Kesenangan hati adalah bahan bakar kehidupan. Ia menghidupkan semangat, memudahkan perjuangan, bahkan memperpanjang umur. Tetapi betapa sering kita melupakannya, lebih sibuk membentuk tubuh daripada menata batin. Padahal, hati yang damai adalah pelita yang tak akan padam, bahkan ketika dunia terasa gelap.

Maka kini saatnya kita berhenti sejenak, menengok ke dalam diri, dan bertanya: Sudahkah aku membangun kebahagiaan dari dalam, bukan hanya dari luar?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun