Mohon tunggu...
Ihsan Putra Wijaya
Ihsan Putra Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Ihsan Putra Wijaya | NIM 43223010035 | PRODI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | Mata Kuliah : Teori Akuntansi | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo M.Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuis 1_Ruang A-301_Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   03:45 Diperbarui: 12 Oktober 2025   18:05 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:Prof.Apollo,FEB UMB
sumber:Prof.Apollo,FEB UMB

2. Dimensi Ontologis

sumber:Prof.Apollo,FEB UMB
sumber:Prof.Apollo,FEB UMB

Pada dimensi ontologis, hermeneutika Dilthey menolak pandangan bahwa realitas sosial—termasuk akuntansi—adalah sesuatu yang berdiri di luar manusia. Bagi Dilthey, realitas manusia adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan selalu bergerak, mengekspresikan diri melalui simbol, bahasa, dan tindakan sosial. Akuntansi merupakan bagian dari ekspresi tersebut, sebab melalui pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan angka, manusia berusaha menata dan memberi makna pada kehidupannya.

Dunia akuntansi dengan demikian tidak bersifat netral, tetapi penuh makna yang dihidupi. Angka-angka dalam laporan keuangan menjadi simbol yang mencerminkan nilai-nilai tertentu: keamanan, kejujuran, keberlanjutan, atau bahkan kekuasaan. Misalnya, laba bisa dimaknai berbeda di berbagai konteks budaya. Dalam bisnis modern, laba dianggap sebagai ukuran keberhasilan finansial, sementara dalam tradisi masyarakat tertentu, laba dapat dipahami sebagai rezeki atau berkah.

Akuntansi juga bersifat historis dan intersubjektif, karena maknanya terbentuk melalui sejarah dan kesepakatan sosial. Sistem akuntansi suatu bangsa mencerminkan karakter dan nilai masyarakatnya. Misalnya, akuntansi koperasi menekankan prinsip gotong royong, sedangkan akuntansi korporasi menonjolkan efisiensi dan pengendalian. Dengan demikian, ontologi akuntansi hermeneutik menegaskan bahwa akuntansi adalah ekspresi kehidupan sosial yang sarat nilai dan makna, bukan sekadar sistem teknis yang netral.

sumber:Prof.Apollo,FEB UMB
sumber:Prof.Apollo,FEB UMB

3. Dimensi Aksiologis

sumber:Prof.Apollo,FEB UMB
sumber:Prof.Apollo,FEB UMB

Dimensi aksiologis dalam hermeneutik akuntansi menekankan nilai, empati, dan moralitas sebagai inti dari praktik akuntansi. Dilthey berpandangan bahwa ilmu tidak dapat dipisahkan dari nilai. Pengetahuan sejati adalah pengetahuan yang berakar pada kehidupan dan berorientasi pada kebaikan. Dalam akuntansi, nilai menjadi horizon yang menuntun pemahaman terhadap angka dan tindakan ekonomi.

Pertama, nilai kehidupan menegaskan bahwa setiap praktik akuntansi mencerminkan nilai tertentu. Akuntansi korporasi menggambarkan nilai efisiensi dan pertumbuhan, sedangkan akuntansi sosial mencerminkan nilai keadilan dan tanggung jawab. Angka dalam laporan keuangan tidak pernah netral; ia membawa pesan moral dari masyarakat yang memproduksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun