Mohon tunggu...
Rere Snow
Rere Snow Mohon Tunggu... -

Aku hanya pemain kata, bukan penyair. Aku menulis berdasarkan apa yang ingin kutulis. Aksaraku sederhana namun bermakna bagi ruang rasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Aku Lelah Melukis Rasa"

7 Desember 2011   14:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pena hati ku tak lagi liar
Jemari kian letih menjalar
Benak ingatku tak lagi nalar
Hanya kehampaan yang terus menampar
Lembar demi lembar semakin uzur
Goresan pena hati kian memudar

Rebah diri diatas rerumputan
Mengais sisa kenangan, diantara angan
Terpejam menyusuri sebuah bayangan
Tak jua kudapati sebentuk harapan

Aku lelah bermain kata
Aku letih melukis jiwa
Cukup terlantar hati yang meresah
Lalu adakah kau gelisah
Akan rindu yang terlajur memecah

Aksaraku kian tak bermakna
Kelu lidah melumat rasa
Ombak mulutku tak lagi bergema
Hanya diam membisu tanpa kata

Aku kan berhenti sejenak, bermain kata
Jika kau merindukan syairku
Panggillah aku diantara bait-bait cintamu
Dan aku kan datang bersama lantunan syair merindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun