Mohon tunggu...
Budi Wahyono
Budi Wahyono Mohon Tunggu... Budi Wahyono

Hai! Selamat datang di Jendela Ilmu—tempat di mana kamu bisa melihat serunya kegiatan dan cerita inspiratif seputar dunia Pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Di sini kami berbagi info terkini, dokumentasi acara, prestasi keren dunia pendidikan, sampai momen-momen unik di balik layar Pendidikan dan keseharian. Ditulis langsung oleh tim kreatif kami yang semangatnya selalu ON! Jika ingin tidak ketinggalan informasi, ikuti kami yukz.... Buka jendelanya, dan nikmati cerita seru dari dunia sekolah kami! 📌 Follow terus ya, biar nggak ketinggalan kabar terbaru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjejak Karakter Luhur: Pembiasaan Membaca Asmaul Husna di SMPN 2 Delanggu

10 Oktober 2025   20:45 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Membaca Al-'Adl (Maha Adil) menumbuhkan kesadaran akan keadilan dan kejujuran, mendorong siswa untuk berlaku adil terhadap teman maupun diri sendiri.

  • Membaca Al-Hafizh (Maha Memelihara) menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjaga diri, lingkungan, dan harta benda.

  • Membaca Al-Ghafur (Maha Pengampun) mengajarkan tentang empati dan pentingnya saling memaafkan dalam komunitas sekolah.

  • Secara tidak langsung, Asmaul Husna menjadi kurikulum karakter tersembunyi yang terintegrasi secara spiritual.

    2. Membangun Kedisiplinan dan Kebersamaan

    Pelaksanaan pembiasaan ini yang dilakukan setelah Apel Pagi memerlukan kedisiplinan waktu dan kekompakan. Semua siswa harus segera berbaris, fokus, dan melafalkan dengan ritme yang sama. Proses ini secara perlahan mengikis sifat individualistis dan menumbuhkan rasa solidaritas sebagai satu keluarga besar sekolah. Suara yang berharmoni menciptakan atmosfer kondusif dan penuh ketenangan, yang sangat penting sebagai starter pack sebelum memulai sesi belajar yang menuntut konsentrasi tinggi.

    3. Menguatkan Kesehatan Mental (Spiritual Wellbeing)

    Faktor yang sering terabaikan dalam pendidikan modern adalah kesehatan mental. Pembacaan doa dan Asmaul Husna adalah salah satu bentuk meditasi spiritual. Saat siswa fokus pada lafal dan maknanya, mereka diajak melepaskan beban pikiran dan kecemasan sejenak. Ritual ini berfungsi sebagai "jeda spiritual" yang membantu menstabilkan emosi dan menumbuhkan rasa syukur. Siswa yang memiliki spiritual wellbeing yang baik cenderung lebih resilien dalam menghadapi tekanan akademik dan sosial.

    Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
    Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Setelah Melaksanakan Apel Pagi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

    Sebuah Investasi Jangka Panjang

    Membaca Asmaul Husna bersama di SMPN 2 Delanggu adalah contoh nyata bahwa pendidikan karakter tidak bisa diabaikan. Ini bukan sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun