Mohon tunggu...
Smartfm Banjarmasin
Smartfm Banjarmasin Mohon Tunggu... Jurnalis - A Part Of Magentic Network, Kompas Gramedia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

101.1 FM -The Spirit of Indonesia Check these out : Facebook : Smartfm Banjarmasin Twitter : @SmartFM_Bjm Instagram : Smartfm Banjarmasin Youtube : Smartfm Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terombosit 82.000, NP Positif DBD

3 Desember 2018   12:20 Diperbarui: 3 Desember 2018   12:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
NP - warga Jafri Zam Zam yang berusia 11 tahun, menderita virus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat menjalani perawatan. (Dokpri)


Salah seorang anak berinisial NP - warga Jafri Zam Zam yang berusia 11 tahun, menderita virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Suaka Insan - Banjarmasin.

Menurut Rosita - Ibu korban, awalnya anak tersebut diduga hanya mengalami gejala tipes atau demam tinggi oleh dokter dan langsung diberikan obat. Namun setelah 4 hari kemudian, anaknya mengalami mimisan atau pedaharaan pada hidung hingga 4 kali dalam satu hari. Kemudian anak tersebut kembali dibawa ke dokter dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit. 

"Setelah beberapa kali minum obat yang dikasih dokter si anak mimisan, langsung saya bawa lagi ke dokter dan dinyatakan urgent", ucap Ita sapaan akrabnya. 

Setelah mendapat perawatan dan menjalani uji laboratorium, ternyata terombosit anak tersebut sudah turun hanya 82.000, dari normalnya yang berkisar antara 150.000 sampai 400.000. Kemudian pihak Rumah Sakit menyatakan bahwa anak tersebut positif terserang virus DBD dan langsung mendapat perawatan secara intensif.

Sementera itu menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banjarmasin - Dwi Atmi Susilastuti, tercatat sudah ada 32 warga Banjarmasin yang terserang virus DBD, sejak awal Januari sampai Oktober 2018 lalu. Virus DBD akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti ini tidak hanya menyerang usia anak - anak, namun juga orang dewasa. 

"Beragam, tidak hanya anak - anak, ada juga orang dewasa yang terserang virus DBD," ucap Atmi. Pemicu utamanya adalah prilaku tidak sehat, seperti membuang sampah - sampah kering ke sungai,  yang mengakibtkan lahirnya jentik nyamuk. "Misalnya membuang botol air mineral ke sungai, terus menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti," tambah Atmi.

Belum lagi dengan kuranya pemahaman masyarakat tentang fogging atau pengasapan, yang mengakibatkan racunnya menyebar di mana -- mana, termasuk kedalam makanan. Karena itulah, kasus DBD di Kota ini terus terjadi setiap tahun, dengan penyebaran virus hampir di setiap kecamatan.

Sebelumnya pada Januari 2018 lalu, salah seorang warga - Banjarmasin berusia 14 tahun meninggal dunia, akibat terserang virus DBD dan penyakit penyertanya. Selain DBD, virus Demam Dengue (DD) juga telah menyerang sebanyak 432 warga di Banjarmasin. (Ju)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun