Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tameng Baru Android: Google Hadang Peretas di 3 Miliar Perangkat

11 Juli 2025   22:36 Diperbarui: 11 Juli 2025   22:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google  (Sumber: seoroundtable-com/ssdarindo)

Google pada 11 Juli 2025 mengonfirmasi peluncuran sekumpulan proteksi baru terhadap peretas yang kini melindungi lebih dari tiga miliar perangkat Android di seluruh dunia, menjadikannya satu langkah besar bagi pengamanan pengguna seharihari.

Fitur baru ini menurut laporan forbes.com, diperkenalkan melalui mode "Advanced Protection" yang kini menjadi pengaturan tingkat perangkat dalam Android 16. Sebelumnya, program Advanced Protection hanya berlaku pada akun Google tertentu, namun sekarang diperluas sebagai lapisan keamanan sistem menyeluruh bagi sistem operasi Android.

Google menyatakan bahwa dengan mode ini, pengguna dapat mengaktifkan berbagai fitur keamanan maksimal dengan kontrol minimal, mencegah opsi dinonaktifkan tanpa melepas mode secara keseluruhan.

Mode Advanced Protection ini menyatukan berbagai teknologi pertahanan, mulai dari pencegahan koneksi ke jaringan 2G yang rentan, pemblokiran sambungan Wi-Fi tidak aman, pelarangan transfer data melalui USB tanpa izin, hingga pembatasan fungsi pemrosesan JavaScript di browser Chrome untuk meminimalkan permukaan serangan.

Salah satu inovasi revolusioner adalah Intrusion Logging: log keamanan perangkat secara endtoend terenkripsi dikirim ke penyimpanan cloud yang tidak bisa dihapus atau dimanipulasi, meskipun perangkat atau akun pengguna sudah disusupi. Ini memungkinkan analisis pasca-kompromi oleh pihak pengguna atau ahli keamanan secara terpercaya.

Selain itu, Android 16 juga menghadirkan Memory Tagging Extension (MTE), fitur perlindungan hardware yang menghalangi serangan memori seperti buffer overflow. Apabila ada upaya eksploitasi bug memori, proses akan langsung gagal dan serangan otomatis terhenti. Bersamaan dengan peluncuran ini, Google menyediakan API yang memungkinkan aplikasi pihak ketiga untuk berintegrasi dengan Advanced Protection, memperluas cakupan perlindungan hingga ke luar aplikasi bawaan Google.

Keputusan memperluas Advanced Protection ini muncul di saat Android dihadapkan pada berbagai bentuk ancaman siber, mulai dari malware overlay yang menargetkan aplikasi perbankan hingga serangan phishing berbasis SMS, seperti yang dilaporkan telah merugikan puluhan ribu pengguna di Amerika Serikat. Google juga memperkuat deteksi penipuan via AI yang berjalan di dalam perangkat, sehingga konten pesan dapat diklasifikasikan sebagai spam atau scam tanpa mengirimkan data ke server eksternal. Hal ini menjadi bagian dari strategi ruang lingkup pertahanan berlapis yang kini diterapkan pada mode proteksi tinggi.

Advanced Protection di Android 16 ini bisa dianggap setara dengan fitur "Lockdown Mode" yang diperkenalkan Apple sejak iOS 16 pada 2022, namun diterapkan lebih luas dan fleksibel di ekosistem Android. Target pengguna utama mencakup aktivis, jurnalis, pejabat publik, atau siapa saja yang berada dalam risiko tinggi serangan siber. Namun Google menegaskan bahwa mode ini tersedia untuk siapa saja yang menginginkan keamanan ekstra dengan batas kompromi minimal terhadap kenyamanan.

Informasi ini menandai babak baru dalam pertahanan Android yang menggabungkan pencegahan, deteksi, dan tanggapan pasca-insiden dalam satu paket yang mudah diaktifkan. Dengan proteksi seluas tiga miliar perangkat dan dukungan institusional yang kuat seperti Intrusion Logging dan MTE, Google menghadirkan strategi keamanan yang lebih tangguh untuk menghadapi ancaman digital modern yang semakin canggih. ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun