Ini memberi gambaran bahwa OpenAI ingin memperluas ChatGPT dari chat satu-ke-satu menjadi platform edukasi kolaboratif modern, menggabungkan kekuatan AI dan dinamika kelompok belajar manusia. Sementara itu, sebagian pihak tetap skeptis mengenai kemungkinan fitur ini akan melemahkan interaksi manusia.
Kritik muncul: Â pendekatan berbasis AI bisa mengurangi koneksi personal antara guru dan murid. Sesuatu yang sulit ditiru oleh teknologi meskipun mendukung efisiensi belajar. Namun, OpenAI tampaknya menyadari tantangan tersebut dan mencoba menemukan keseimbangan melalui fitur baru ini.
Fitur "Study Together" dari ChatGPT mencerminkan ambisi OpenAI mengadaptasi platform-nya ke ranah edukasi dengan pendekatan yang lebih aktif, kolaboratif, dan struktural. Dengan transisi dari AI sebagai penyedia jawaban ke AI sebagai fasilitator belajar, ini menunjukkan evolusi signifikan dalam bagaimana teknologi dapat mendukung proses belajar.
Meskipun saat ini masih dalam tahap pengujian dan banyak ketidakpastian soal peluncuran resmi, jika berhasil diterapkan, fitur ini berpotensi menghadirkan paradigma baru dalam penggunaan AI untuk Pendidikan. Selain itu, membantu pelajar dan pendidik menghadapi tantangan pembelajaran zaman modern dengan cara yang lebih terlibat dan interaktif. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI