Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Karunia Kemilau

3 Juli 2022   02:20 Diperbarui: 3 Juli 2022   06:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grace Depth (gbika.org)

Kau teduhkan mataku berselaput sejuk

Mengalir di sungai batin ketenangan merasuk

Indah menatap punuk bukit bukit berbatu empuk

Jemari jemarimu cemara mesra menepuk nepuk

Di hadapan mata hati kau bentangkan mayapada

Kanvas luas membiru tersajikan lukiskan istimewa

Baca juga: Bintang Jatuh

Sapuan lembut awan pagi nusantara berbaju sutera

Cakra jingga menghangatkan hasrat sukma sukma

 

Debur gelora songsong asa bermata biru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun