Memintal Damai Abadi
Pagi nan segar jingga di ufuk baru saja rebah
Saatnya jendela dibuka menanti datang berkah
Selalu suguh senyuman lenyap segala gundah
Damai abadi dipintal uaplah bermacam resah
Tiada jarak semua sudah di ruang hati
Tanpa bias, kenyataan sedang diarungi
Maya adalah bunga wangi nan berseri
Hiasi langkah memetik asa rona pelangi
Jiwa tak khilaf ada alur embun antar sejuk
Kenyamanan dari segala celah merasuk
Mentari pasang cahaya terangi arah biduk
Nihil gelap sang rembulan tak mengantuk
Sadari aroma tak semua wangi dalam rasa
Eforia bersuka cita tak tenggelamkan norma
Jua tak alpa junjung susila jadi jembatan asa
Rupa-rupa budaya khasanah rima menjelma
Andai ada percikan api tak untuk membakar  Â
Hanya bagian dawai yang kuatkan akar-akar
Menjadikan fungsi indera kita prima dan kekar
Semua upaya penuh cinta diridhoi sang Akbar
*******
Bekasi, 22/01/21
#Arsa.