Kepalsuan
Ketika tiba tapaki zaman menyelam cukup dalam dan terbang telalu tinggi
Bersahabat awan tinggal gerakan sayap-sayap sekedar tuk cari sarapan pagi
Mudah bertamu ke rumah duyung di balik terumbu karang rusak pucat pasi
Giliran daratan merindu kerikil-kerikil yang tak lagi sentuh kulit telapak kaki
Modern, seolah tak perlu bersantri rajin berpeci banyak dadakan disebut dai
Kala otak manusia jenius mampu buat segala dunia mudah digenggam
Aji panglimunan tak lagi milik begawan sakti, balita kini telah mengenyam
Tak ada jarak karena jauh telah dilipat kecil-kecil dikemas dan dianyam
Tanpa susah kita bicara, melihat dan penerang tak lagi keluar dari boklamÂ
Asmara bertaburan menyatu angin dan larut ke nafas dalam-dalam