Kehormatan yang hilang oleh keramahan atas angin
Bentuk cinta abstrak membuat tatanan jadi dingin
Jarak antar kita cuma sejengkal, apa leluasa bersin
Mungkinkan dapat jiwa-jiwa tulus sulit bercermin?
Mereka itu batu yang tak lekas tergerus tetes-tetes air  Â
Perlu hentak dan tempaan kuat tuk kembang berpikir
Tetapi kita mau sentuh keras saja jiwa cukup ketar-ketir
Bila diadukan cerahnya dunia mendadak terjungkir
Sikap mereka dulu di seberang jalan saja uluk salam
Hargai sang pelita pemberi cahaya di kegelapan malam
Nyalalah wibawa ada hak memudahkan mereka paham
Kini ditegur keras, kesentuh tangan bisa dipalu godam
Berkali-kali guru mendidik demi disiplin jadi pesakitan
Di kasat mata begitu remang tata krama di keseharian
Etika rebah terlindas karena mereka banyak dimanjakan
Inikah hasil serba campur tangan yang HAM inginkan?
Apa bagian skenario generasi muda dihilangkan pekerti
Atau mereka iri pada kedamaian dan keutuhan negeri ini
Hingga ingin cerai beraikan pertiwi molek dari segala lini
Diantanya didikan tegas diangap keras dan hilanglah aji   Â
*******
Bekasi, 25/11/2020
#esawe.