Mohon tunggu...
Slamet Abdul Rizki
Slamet Abdul Rizki Mohon Tunggu... Hidup Itu Anugerah

Sepuluh persen dari hidup ini adalah tentang apa yang terjadi pada dirimu. Dan 90 persen sisanya adalah tentang bagaimana caramu bereaksi terhadapnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekonomi Syariah: Sistem Ekonomi yang Berkeadilan dan Berkelanjutan

15 Oktober 2025   10:20 Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:02 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ekonomi Syariah (Sumber: Stisalwafa Foto))

Untuk menjalankan prinsip dan tujuan tersebut, ekonomi syariah memiliki berbagai instrumen dan lembaga pendukung, antara lain:

  1. Perbankan Syariah: Menggunakan prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), jual beli (murabahah), sewa (ijarah), dan tanpa bunga.

  2. Asuransi Syariah (Takaful): Berdasarkan prinsip tolong-menolong (ta'awun) antar peserta, bukan transfer risiko seperti dalam asuransi konvensional.

  3. Pasar Modal Syariah: Menyediakan instrumen investasi yang halal seperti sukuk (obligasi syariah) dan saham syariah.

  4. Lembaga Zakat dan Wakaf: Mengelola dana sosial untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

  5. Koperasi Syariah dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT): Menyediakan layanan keuangan mikro berbasis syariah untuk masyarakat kecil dan menengah.

Lembaga-lembaga ini berperan dalam menciptakan sistem ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, sesuai dengan nilai-nilai Islam.

5. Perbandingan antara Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional

Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiliki tujuan yang sama --- yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat --- namun memiliki pendekatan yang berbeda.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah berupaya menciptakan keseimbangan antara aspek material dan spiritual serta menolak praktik ekonomi yang dapat menimbulkan ketidakadilan.

AspekEkonomi SyariahEkonomi Konvensional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun