Mohon tunggu...
Slamet Abdul Rizki
Slamet Abdul Rizki Mohon Tunggu... Hidup Itu Anugerah

Sepuluh persen dari hidup ini adalah tentang apa yang terjadi pada dirimu. Dan 90 persen sisanya adalah tentang bagaimana caramu bereaksi terhadapnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya: Pilar Penting dalam Sistem Keuangan Nasional

15 Oktober 2025   09:15 Diperbarui: 13 Oktober 2025   15:51 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bank (Sumber: Pelajaran Foto)

Dalam perekonomian modern, keberadaan lembaga keuangan menjadi faktor yang sangat vital. Lembaga keuangan berperan sebagai penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Di antara berbagai jenis lembaga keuangan, bank menempati posisi yang paling penting karena menjadi pusat kegiatan keuangan dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun, selain bank, terdapat pula lembaga keuangan bukan bank yang turut berperan besar dalam menjaga stabilitas dan kelancaran sistem keuangan nasional.

1. Pengertian Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan fungsi utamanya sebagai financial intermediary (perantara keuangan), bank menjadi jantung bagi perputaran uang dalam perekonomian.

Sementara itu, lembaga keuangan lainnya atau lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah lembaga yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, tetapi tidak memberikan jasa perbankan secara penuh seperti menghimpun dana dalam bentuk simpanan giro atau tabungan. Contohnya antara lain perusahaan asuransi, lembaga pembiayaan, koperasi simpan pinjam, perusahaan modal ventura, dan pasar modal. Meskipun tidak sepopuler bank, peran lembaga-lembaga ini sangat penting dalam melengkapi fungsi sistem keuangan nasional.

2. Fungsi dan Peran Bank dalam Perekonomian

Bank memiliki berbagai fungsi utama yang mendukung kegiatan ekonomi, antara lain:

  1. Menghimpun Dana (Funding): Bank menerima dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, dan giro.

  2. Menyalurkan Dana (Lending): Dana yang dihimpun kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit untuk modal usaha, konsumsi, dan investasi.

  3. Jasa Keuangan (Service): Bank juga menyediakan berbagai layanan keuangan seperti transfer, inkaso, kartu kredit, dan layanan digital banking.

  4. Menjaga Stabilitas Ekonomi: Bank sentral, seperti Bank Indonesia, berperan dalam mengatur jumlah uang yang beredar, menjaga stabilitas nilai tukar, serta mengendalikan inflasi.

Peran bank sangat strategis karena kegiatan perbankan mempengaruhi hampir seluruh sektor ekonomi. Ketika bank berfungsi dengan baik, kegiatan investasi, perdagangan, dan produksi dapat berjalan lancar. Sebaliknya, jika sistem perbankan terganggu, dampaknya dapat meluas menjadi krisis ekonomi.

3. Jenis-Jenis Bank di Indonesia

Di Indonesia, bank dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:

  • Berdasarkan fungsinya:

    • Bank Sentral (Bank Indonesia): Bertugas menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan.

    • Bank Umum: Melaksanakan kegiatan usaha perbankan secara konvensional atau syariah.

    • Bank Perkreditan Rakyat (BPR): Fokus pada pelayanan keuangan skala kecil, seperti kredit mikro dan simpanan masyarakat pedesaan.

  • Berdasarkan prinsip operasionalnya:

    • Bank Konvensional: Menggunakan sistem bunga dalam kegiatan operasionalnya.

    • Bank Syariah: Beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil dan larangan riba sesuai hukum Islam.

Kedua jenis bank ini beroperasi berdampingan di Indonesia dan sama-sama berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi nasional.

4. Lembaga Keuangan Nonbank dan Peranannya

Selain bank, lembaga keuangan nonbank juga memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan ekonomi. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Perusahaan Asuransi: Memberikan perlindungan terhadap risiko keuangan dengan cara mengalihkan potensi kerugian kepada perusahaan asuransi melalui pembayaran premi.

  2. Perusahaan Pembiayaan (Leasing): Menyediakan pembiayaan barang modal atau kendaraan bagi individu maupun perusahaan.

  3. Pasar Modal: Menjadi sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana jangka panjang dengan menjual saham atau obligasi kepada investor.

  4. Koperasi Simpan Pinjam: Lembaga yang berbasis keanggotaan dan menyediakan jasa simpan pinjam untuk kesejahteraan anggotanya.

  5. Dana Pensiun: Mengelola iuran peserta untuk memberikan manfaat pensiun di masa mendatang.

  6. Perusahaan Modal Ventura: Menyediakan pendanaan bagi perusahaan rintisan (startup) yang berpotensi berkembang namun berisiko tinggi.

Keberadaan lembaga keuangan nonbank memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan membantu mempercepat pemerataan ekonomi.

5. Hubungan antara Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Sistem keuangan suatu negara tidak dapat berjalan secara terpisah. Bank dan lembaga keuangan lainnya saling melengkapi dalam menjalankan fungsinya. Misalnya, dana yang dikelola perusahaan asuransi atau dana pensiun sering ditempatkan di bank dalam bentuk deposito. Sebaliknya, bank juga membutuhkan lembaga pembiayaan atau pasar modal untuk mendukung kegiatan investasinya.

Selain itu, kerja sama antara bank dan lembaga keuangan nonbank semakin erat dengan kemajuan teknologi finansial (fintech). Contohnya, bank kini banyak bekerja sama dengan perusahaan teknologi keuangan dalam layanan pembayaran digital, pembiayaan online, hingga investasi berbasis aplikasi. Hal ini menciptakan ekosistem keuangan terpadu yang lebih inklusif dan efisien.

6. Tantangan yang Dihadapi Lembaga Keuangan

Meskipun memiliki peran penting, lembaga keuangan juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  • Digitalisasi dan Teknologi Finansial: Meningkatnya penggunaan fintech menuntut bank dan lembaga keuangan untuk beradaptasi dengan teknologi agar tetap relevan.

  • Risiko Keamanan Siber: Ancaman terhadap data nasabah dan transaksi online menjadi perhatian utama.

  • Regulasi yang Ketat: Pemerintah harus menyeimbangkan antara inovasi keuangan dengan perlindungan konsumen.

  • Persaingan Global: Lembaga keuangan lokal perlu meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing dengan lembaga internasional.

  • Krisis Ekonomi Global: Fluktuasi ekonomi dunia dapat memengaruhi likuiditas, nilai tukar, dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan.

Menghadapi tantangan tersebut, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan sistem keuangan yang stabil dan berdaya saing tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun