Analisis laporan keuangan memiliki peran vital dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Misalnya, ketika manajemen ingin melakukan ekspansi, hasil analisis dapat menunjukkan apakah perusahaan memiliki kekuatan finansial yang memadai untuk menanggung risiko tambahan.
Bagi investor, analisis ini membantu menentukan apakah saham suatu perusahaan layak dibeli atau dijual. Jika rasio profitabilitas menunjukkan peningkatan dan utang terkendali, maka saham perusahaan tersebut dianggap potensial. Sementara bagi kreditor, analisis solvabilitas menjadi dasar dalam menilai kemampuan perusahaan membayar pinjaman di masa mendatang.
Selain itu, dalam konteks makroekonomi, hasil analisis laporan keuangan juga dapat digunakan pemerintah untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja dan pembayaran pajak.
6. Tantangan dalam Analisis Laporan Keuangan
Meskipun berguna, analisis laporan keuangan memiliki keterbatasan dan tantangan. Pertama, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi tertentu (misalnya PSAK atau IFRS) yang mungkin berbeda antarnegara atau antarindustri, sehingga membatasi perbandingan. Kedua, laporan keuangan bersifat historis, sehingga tidak selalu mencerminkan kondisi atau potensi di masa depan.
Selain itu, ada kemungkinan manipulasi akuntansi (window dressing) yang dilakukan manajemen untuk menampilkan kinerja yang lebih baik dari kenyataan. Hal ini membuat hasil analisis bisa menyesatkan jika tidak disertai dengan penilaian kritis terhadap sumber data. Oleh karena itu, analis perlu menggunakan berbagai sumber informasi tambahan seperti laporan manajemen, berita industri, dan data pasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI