Mohon tunggu...
Nikita Situmeang
Nikita Situmeang Mohon Tunggu... Lainnya - Tetaplah berambisi.

Mari sama-sama belajar Dibentuk, Terbentuk, Membentuk....

Selanjutnya

Tutup

Nature

Milenial sebagai Golongan Peka terhadap Lingkungan

2 Juli 2021   01:56 Diperbarui: 2 Juli 2021   01:59 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Generasi Futuristik Generasi Milenial

Generasi milenial adalah generasi yang futuristik, memiliki ide-ide yang mampu menjambatani segala hasil dari pemikirannya untuk diaktulisasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun bagaimana apabila pada kenyataannya saat ini banyak pemuda yang menjadi apatis terhadap sekitarnya terutama lingkungan. 

Namun terlepas dari itu, perlu kembali disadari bahwa kelestarian lingkungan tidak lepas dari peran pemuda indonesia. Ada banyak cara kaum milenial untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Dimulai dengan hal- hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah organik dengan sampah non-organik.

Kita ketahui bahwa saat ini sangatlah besar potensi kerusakan lingkungan, baik yang diakibatkan limbah-limbah pabrik, penebangan dan pembakaran hutan, kemudian juga pengkerukan habis-habisan sumberdaya alam seperti batu bara,gas alam dan sebagainya. Hal ini tentu saja perlu menjadi sorotan kaum milenial, tentu saja akan sangat disayangkan apabila terlahir kaum milenial yang tidak cinta terhadap lingkungan.

Untuk kembali membangkitkan kecintaan milenial terhadap lingkungan tentu butuh lebih banyak perjuangan. Pemerintah khususnya harus lebih banyak mengedukasi dan memberikan ruang berekspresi serta peranan aktif terhadap kaula  muda untuk turun tangan secara langsung  membantu memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada disekitarnya. 

Dengan dibuatnya banyak kegiatan yang langsung turun kelapangan dan kemasyarakat maka hal-hal positif seperti ini kemudian akan bisa disebarkan melalui media-media sosial, sedikit banyaknya tentu akan menciptakan tren baru gaya anak muda yang akan sangat berdampak positif.

Apalagi saat ini sangat banyak daerah yang merupakan Sektor pariwisata yang menghandalkan potensi lingkungan alam (ekowisata) namun keadaan lingkungannya sangat tidak terawat dan banyak sampah bertebaran. Pada saat seperti ini tentu harus ada tindakan timbal balik serta komunikasi kepada masyarakat, lagi dan lagi peranan milenial sangat dibutuhkan masyarakat. Saat seperti ini milenial perlu kembali mengambil peran dan memberi edukasi melalui peyuluhan-penyuluhan.

Kaum milenial sebagai golongan yang cukup peka terhadap kondisi lingkungan, namun kepekaan tersebut masih cukup banyak membutuhkan dukungan dan arahan. Karena hal seperti ini lah yang perlu kita ingatkan kepada diri sendiri bahwa kelestarian lingkungan adalah untuk keberlangsungan hidup generasi saat ini dan generasi berikutnya. Namun demikian kelestarian lingkungan semata-mata bukanlah hanya tangung jawab milenial sekarang namun merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat yang ada.

Komitmen untuk saling menjaga harmonisasi tidak hanya sesama manusia namun harmonisasi terhadap bumi dan lingkungan hidup, harus bisa lebih dioptimalkan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang ada saat ini. Sebagai generasa milenial sekarang tentu kita suda memiliki Proteksi terhadap kemungkinan kerusakan hutan, daerah pariwisata  dan lingkungan hidup  dari para pendatang (para investor dan turis asing ).

Untuk itu baik negara maupun masyarakatnya harus memberi perlindungan terhadap semua kawasan-kawasan  yang kita miliki. Terhadap lingkungan hidup harus dipelihara bersama dengan aturan yang ketat yang dikoordinasi terhadap pemimpin-pemimpin didaeah untuk tetap bersinergi dalam pemberdayaan lingkungan hidup apalagi di tengah pandemi yang kini masih melanda. 

Negara dan masyarakat sebagai pemilik terhadap lingkungan hidup di Negara ini memiliki otoritas penuh dalam membuat kesepakatan bersama baik  secara tertulis maupun tidak, seluruh elemen harus tunduk pada tanggung jawab dan sanksi terhadap pelanggaran pengerusakan lingkungan yang ada.  Sehingga realisasi terhadap perlindungan sumberdaya alam  dan lingkungan hidup bisa secara adil didapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun