Mohon tunggu...
Wira Sumantri
Wira Sumantri Mohon Tunggu... -

Pemerhati yang tak pakai hati. Peneliti yang tak teliti.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Olah Karakter dalam Seni Teater

26 Desember 2017   05:46 Diperbarui: 26 Desember 2017   08:03 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suarasasindo.wordpress.com

Kakak pertama saya merupakan generasi yang lahir tahun 80-an. Kini usianya menginjak kepala tiga dan sudah berkeluarga. Kakak saya sudah melewati masa jayanya sebagai anak muda. 

Kini lebih sibuk bekerja menafkahi keluarga. Masa muda kakak saya dihabiskan pada dekade 2000-an, di mana saat itu teknologi sedang berkembang dan internet masih diperkenalkan.

Masa kecil kakak saya dihabiskan dengan bermain permainan tradisional jaman dulu. Masa remajanya dihabiskan dengan nongkrong bersama teman-teman. Hingga akhirnya usia mengantarnya ke jenjang rumah tangga. Kegiatannya tidak lepas dari kampung.

Hal yang begitu berbeda dengan saya yang lahir pada era 90-an. Tumbuh kembang saya pada masa remaja di mana saat itu teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Gawai sudah menjadi penunjang aktivitas dan produktivitas. 

Saya termasuk Generasi Z --begitu kata orang, di mana generasi yang kreatif, melek teknologi, dan berani menyampaikan ide-ide. Tapi, apakah saya sudah melakukan apa yang mesti dilakukan anak Generasi Z?

Saya menghabiskan masa SD sampai SMA di kampung. Tapi, ketika kuliah, saya banyak menghabiskan waktu di ibukota di salah satu provinsi yang banyak dikunjungi tamu mancaganegara. 

Beda kampung, beda kota. Sangat kentara aktivitas orang kota dengan orang kampung. Walau tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang di kampung sudah mulai mengikuti tren kesibukan a la orang kota.

Tidak dimungkiri, aktivitas saya yang sebelumnya sedikit, lambat laun semakin bertambah. Mulai dari kuliah di kampus, organisasi, dan kegiatan lainnya di kampung. Belum lagi ajakan teman-teman untuk bermain futsal atau sekadar kopi darat. 

Saya merasa lebih sibuk ketimbang pada saat remaja dulu. Hal itu saya siasati dengan memanajemen waktu serta memilih secara bijak mana yang mesti dilakukan dan mana yang tidak.

Selain kuliah, saya giat mengikuti teater yang ada di jurusan. Kegiatan yang tidak pernah saya ikuti semasa tinggal di kampung. Di teater saya berlatih drama, menulis, dan musikalisasi. Saya sudah memainkan beberapa peran dan mengikuti perlombaan bersama teman-teman. 

Di teater saya banyak bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru. Mereka datang dari beragam latar belakang, baik dari teater lain maupun komunitas seni. Saya selalu bertukar ide melalui perbincangan khas seniman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun